Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Achmad Baiquni memastikan perseroan tidak akan ikut serta dalam menyediakan modal bagi PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) untuk mengakuisisi 51 persen saham PT Freeport Indonesia.
Dia mengungkapkan, BNI awalnya akan ikut masuk dalam penyediaan modal tersebut. Namun banyaknya saingan terutama bank asing membuat pihaknya mengurungkan niat tersebut.
"Awalnya kan kita ingin masuk tapi ya tentunya kita lihat terms note-nya seperti apa. Soalnya kalau misalkan yang bank-bank yang minat biayai akuisisi dari pada Freeport cukup banyak juga kan, baik itu bank asing maupun bank lokal," kata Baiquni di kantornya, Rabu (18/7/2018).
Advertisement
Baca Juga
Dia menjelaskan, bank asing cenderung menawarkan bunga yang menggiurkan sehingga mereka tidak mungkin dapat menyainginya.
"Nah kita melihat seperti ini, kalau kita harus bersaing dengan yang bank asing biasanya kan bank asing suku bunganya kan cukup menarik. Kalau kita rasanya untuk bersaing dengan mereka agak cukup berat juga," ujarnya.
Selain itu, saat ini kondisi Rupiah tengah terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS. Padahal, pinjaman yang diberikan dalam bentuk dolar AS.
"Karena dengan dana dolar kita yang sangat terbatas, kita juga tetap musti melihat ya ternyata masih juga potensi-potensi kita menyalurkan kredit dengan suku bunga yang masih lebih menarik kenapa kita enggak pilih yang itu."
Dia juga mengungkapkan, bank BUMN tidak diwajibkan ikut dalam proses tersebut. "Apa lagi sekarang kan kita enggak diwajibkan untuk membiayai itu, kita diberi keluasaan. Kkta mau ikut biayain silahkan, enggak silakan gitu karena Inalum sendiri mampu mencari funding itu sendiri," tuturnya.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu Achmud
Sumber: Merdeka.com
Bank Asing dan Swasta
Ketua Himpunan Bank Negara (Himbara) Maryono memastikan 4 bank BUMN tidak ikut serta dalam menyuntik modal bagi Inalum dalam rangka mengakuisisi saham Freeport.
Untuk diketahui, sebelumnya pemerintah menargetkan 11 bank bakal meminjamkan dana USD 3,85 miliar kepada Inalum. "Kami dari BTN tidak akan ikut dalam pembiayaan dalam pengalihan saham Freeport dan 4 bank BUMN juga kemungkinan sama. Tidak ikut dalam pembiayaan," ujar Maryono saat ditemui di Kantor Pusat BTN, Jakarta, Rabu (18/7/2018).
Maryono menjelaskan, pembiayaan akusisi saham Freeport akan didominasi oleh bank bank asing dan juga bank swasta. Hal ini dilakukan untuk menarik dana masuk ke dalam negeri.
"Ya ini nanti akan dikonsentrasikan dibiayai oleh bank-bank asing, dan bank swasta. Alasannya supaya ada juga uang mengalir dari negara-negara lain sehingga bisa menambahkan devisa kita," ujar Maryono.
Direktur Utama Bank BTN tersebut menambahkan, sejak awal memang pihak Bank BTN tidak diikutsertakan dalam pembiayaan Freeport. "BTN tidak diajak, memang BTN tidak akan ikut karena bukan sektor dari pada kita," tandasnya.
Â
Advertisement