Liputan6.com, Jakarta - Harga telur turun Rp 2.000-Rp 3.000 menjadi Rp 27 ribu per kilogram pada awal pekan ini di Pasar Palmerah usai sentuh posisi Rp 30 ribu per kilogram (kg).
Menurut pantauan Liputan6.com di Pasar Palmerah, telur ayam sudah dijual Rp 27 ribu per Kg. Salah satunya telur yang dijual oleh Ning (25). "Telur 27 ribu per kg. Sudah turun," ujar dia, Senin (23/7/2018).
Ia pun menyebut omzetnya masih normal. Sementara itu, untuk telur ayam kampung merah dijual Rp 2.400 per butirnya, dan yang biasa Rp 2.200. Untuk telur puyuh seharga Rp 34 ribu per kg.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Ning mengatakan, harga telur turun dipengaruhi oleh operasi pasar Kementerian Pertanian (Kementan) yang minggu lalu menyebarkan telur-telur murah di Jakarta.
Akan tetapi, harga telur sekarang masih jauh dari target harga jual Kementan, yakni Rp 22 ribu per kg. Apalagi masih ada pedagang yang menjual Rp 28 ribu per kg.
Pembeli pun mengakui harga telur Rp 27 ribu masih terbilang tinggi. Tio (25) pedagang martabak menyebut, penurunan harga memang memberi keringanan, tetapi harapannya adalah telur bisa kembali ke kisaran harga Rp 22 ribu.
"Turun sedikit kerasa. Biasanya Rp 23 atau Rp 22 ribu. Harga Rp 27 ribu masih lumayan besar," ujar Tio.
Â
Mentan Targetkan Harga Telur Turun Jadi Rp 22 Ribu per Kg
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menargetkan harga telur ayam turun di kisaran Rp 22 ribu per kg.
Untuk mencapai harga tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar operasi pasar telur ayam murah sebesar Rp 19.500 per kg di 50 titik di Jabodetabek.
Amran mengungkapkan, memang dalam seminggu terakhir harga telur ayam terus naik. Namun, sejak ada upaya pemerintah untuk menurunkan harga, saat ini harga telur mulai stabil, meski belum kembali ke level normal.
"Kami terima laporan, kami langsung rapat, dalam waktu satu minggu harga telur turun kembali karena stok kita lebih dari cukup," ujar dia di Toko Tani Indonesia Centre (TTIC), Jakarta, Kamis 19 Juli 2018.
Oleh karena itu, lanjut Amran, pihaknya akan terus melakukan operasi pasar hingga harga telur kembali normal. Dia menargetkan, dalam 1 minggu ke depan harga komoditas pangan ini bisa turun menjadi Rp 22 ribu per kg.
"Tapi di ujung (di pedagangan) kita harap Rp 22 ribu-Rp 23 ribu, jangan lewat Rp 25 ribu-Rp 26 ribu. Jangan sampai Rp 30 ribu," kata dia.
Dia menuturkan, harga telur ayam Rp 22 ribu pun sebenarnya semua pihak yang terlibat dalam rantai pasok telur sudah mendapatkan untung. Jadi harga yang turun, tidak ada yang dirugikan.
‎"Peternak kita hitung Rp 19.500 (harga operasi pasar) sudah untung peternak besar kecil sedang sudah untung. Kita harap  berkisar Rp 22 ribu. Kalau sudah Rp 25 ribu-Rp 26 baru kita setop operasi pasar. Kalau dilanjutkan ini memukul balik peternak kecil," kata dia.
Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement