Mentan Targetkan Harga Telur Turun Jadi Rp 22 Ribu per Kg

Kementan menggelar operasi pasar telur ayam murah sebesar Rp 19.500 per kg di 50 titik di Jabodetabek.

oleh Septian Deny diperbarui 19 Jul 2018, 15:08 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2018, 15:08 WIB
20151228- Jelang Akhir Tahun Harga Sembako naik-Jakarta-Angga Yuniar
Telur ayam mengalami kenaikan yang sangat tinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya, Pasar Senen, Jakarta, Senin (28/12/2015) Jelang akhir tahun harga Sembako di pasar tradisional rata-rata mengalami kenaikan hingga 20%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menargetkan harga telur ayam turun di kisaran Rp 22 ribu per kg.

Untuk mencapai harga tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar operasi pasar telur ayam murah sebesar Rp 19.500 per kg di 50 titik di Jabodetabek.

Amran mengungkapkan, memang dalam seminggu terakhir harga telur ayam terus naik. Namun, sejak ada upaya pemerintah untuk menurunkan harga, saat ini harga telur mulai stabil, meski belum kembali ke level normal.

"Kami terima laporan, kami langsung rapat, dalam waktu satu minggu harga telur turun kembali karena stok kita lebih dari cukup," ujar dia di Toko Tani Indonesia Centre (TTIC), Jakarta, Kamis (19/7/2018).

Oleh karena itu, lanjut Amran, pihaknya akan terus melakukan operasi pasar hingga harga telur kembali normal. Dia menargetkan, dalam 1 minggu ke depan harga komoditas pangan ini bisa turun menjadi Rp 22 ribu per kg.

"Tapi di ujung (di pedagangan) kita harap Rp 22 ribu-Rp 23 ribu, jangan lewat Rp 25 ribu-Rp 26 ribu. Jangan sampai Rp 30 ribu," kata dia.

Dia menuturkan, harga telur ayam Rp 22 ribu pun sebenarnya semua pihak yang terlibat dalam rantai pasok telur sudah mendapatkan untung. Jadi harga yang turun, tidak ada yang dirugikan.

‎"Peternak kita hitung Rp 19.500 (harga operasi pasar) sudah untung peternak besar kecil sedang sudah untung. Kita harap  berkisar Rp 22 ribu. Kalau sudah Rp 25 ribu-Rp 26 baru kita setop operasi pasar. Kalau dilanjutkan ini memukul balik peternak kecil," kata dia.

 

 

Harga Tinggi, Masyarakat Pilih Tak Makan Telur

(Foto:Liputan6.com/Septian Deny)
Kementan gelar operasi pasar telur ayam (Foto:Liputan6.com/Septian Deny)

Sebelumnya, operasi pasar telur ayam murah yang digelar Kementerian Pertanian (Kementan) Toko Tani Indonesia Centre (TTIC) langsung diserbu masyarakat.

Di lokasi ini, Kementan menggelontorkan sekitar 2 ton telur dengan harga Rp 19.500 per kg. Esti (49) menuturkan, masyarakat yang turut membeli telur di TTIC mengungkapkan, harga Rp 19.500 per kg yang di banderol dalam operasi pasar ini sangat murah. Sebab, sejak seminggu terakhir harga telur yang dijual di pasar mencapai Rp 30 ribu per kg.

"Ini sudah murah banget. Terakhir katanya sudah sampai Rp 30 ribu," ujar dia di TTIC, Jakarta, Kamis (19/7/2018).

Dia mengungkapkan, terakhir dia membeli telur sudah berada di kisaran Rp 26 ribu, yaitu sejak 2-3 minggu lalu. Lantaran harganya terus naik, Esti mengaku tidak lagi membeli telur.

"Telur buat masak saja di rumah. Tapi pas tahu harganya makin naik, saya enggak mau beli. Pas Rp 30 ribu, saya tidak mau belanja (telur)," ujar dia.

Sementara itu, pembeli lain yaitu Laksito (42) mengungkapkan, saat harga telur naik, dirinya lebih memilih membeli bahan pangan lain sebagai pengganti telur. 

"Kalau harganya Rp 30 ribu, mending saya beli daging, di sini harganya cuma Rp 70 ribu-Rp 75 ribu per kg. Atau ayam Rp 32 ribu per kg," ungkap dia.

Dengan operasi pasar ini, Laksito berharap harga telur ayam di pasaran bisa segera turun. "Ya mudaha-mudahan turun dan enggak naik-naik lagi. Kalau naik, kasihan masyarakat kecil yang sanggupnya cuma beli telur, enggak mampu beli daging," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya