Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman berharap masalah kenaikan harga telur ayam yang terjadi belakangan ini tidak terus dibesar-besarkan. Sebab sebelum melambung, harga telur sempat anjlok sehingga membuat sejumlah peternak kecil gulung tikar.
Amran mengungkapkan, dua tahun lalu harga telur ayam sangat rendah. Hal ini membuat peternak kecil merugi dan akhirnya harus menutup usaha ternaknya.
"Kita tahu 2 tahun yang lalu, pengakuan mereka (peternak) harga telur hancur-hancuran dan banyak peternak gulung tikar. Dan 2 tahun ini mulai bangkit," ujar dia di Toko Tani Indonesia Centre (TTIC), Jakarta, Kamis (19/7/2018).
Advertisement
Baca Juga
Dan dengan kenaikan harga yang terjadi belakangan ini, lanjut dia, diharapkan bisa mendorong perkembangan usaha ternak ayam dan telur, lantaran keuntungan yang cukup menjanjikan saat ini.
"Akhirnya 1-2 tahun ini, harga khusus telur stabil kemudian 1 minggu terakhir ada kenaikan. Kami terima laporan. 1 minggu naik (harga telur ayam), beritanya sudah luar biasa," ungkap dia.‎
Namun demikian, kata Amran, pihaknya tidak akan membiarkan harga telur ayam terus melambung tinggi. Kementan akan menggelar operasi pasar telur ayam murah hingga harga bisa kembali pada level yang normal.
"Tapi memang perlu ada yang diselesaikan. Kan ada banyak masalah, perubahan iklim dan rantai pasok panjang. Dan tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat," tandas dia.
Operasi Pasar
Mentan Amran melepas operasi pasar telur ayam murah di Toko Tani Indonesia Centre (TTIC). Dalam operasi pasar ini, Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan 100 ton telur ayam dengan harga Rp 19.500 per kg.
Amran mengungkapkan, operasi pasar ini merupakan salah satu cara pemerintah dalam menstabilkan harga telur ayam di tingkat konsumen. Saat ini harga tersebut telah mencapai Rp 30 ribu per kg.
"Satu minggu terakhir ada kenaikan. Tapi belum seminggu harga turun kembali. Kita hitung-hitung masih suplus," ujar dia.
Menurut dia, 100 ton telur tersebut akan disebar ke 43 pasar dan 50 titik lain seperti kelurahan, kecamatan dan Perumahan di wilayah Jabodetabek. Selain itu, operasi pasar ini juga digelar di sejumlah kota di seluruh Indonesia.
"Ini telur dari peternak. Ini ke 50 titik, 43 pasar. Ada juga di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan kota-kota besar," kata dia.
Amran menyatakan, operasi pasar ni akan digelar terus menerus hingga harga telur ayam kembali normal di kisaran Rp 22 ribu per kg. Jika harga sudah turun, maka operasi pasar akan dihentikan guna melindungi peternak.
"Kita lanjutkan terus menerus. Kalau harga sudah turun nanti direm," tandas dia.
Â
Advertisement