Jokowi: K‎ita Tidak Berhenti Bekerja agar Rakyat Indonesia Sejahtera

fokus perhatian pemerintah dalam empat tahun terakhir bukan hanya soal pembangunan infrastruktur, tetapi juga sumber daya manusia (SDM).‎

oleh Septian Deny diperbarui 16 Agu 2018, 10:20 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2018, 10:20 WIB
Jokowi Hadiri Panen Raya Jagung di Tuban
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdialog dengan petani saat panen raya jagung di Perhutanan Sosial, Ngimbang, Tuban, Jawa Timur, Jumat (9/3). Kegiatan ini merupakan rangkaian kunjungan kerja di Jawa Timur. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan fokus perhatian pemerintah dalam empat tahun terakhir bukan hanya soal  pembangunan infrastruktur, tetapi juga di sektor sumber daya manusia (SDM).‎

Dia mengungkapkan, sebagai negara dengan jumlah penduduk hampir 260 ‎juta jiwa, pemerintah percaya jika masa depan Indonesia ‎terletak pada kemampuan untuk mempersiapkan ‎manusia Indonesia yang maju dan unggul.

"Selama ini, kita sering bicara tentang kekayaan sumber daya alam, tapi kita seakan lupa bahwa Indonesia memiliki kekuatan besar dalam bentuk sumber daya manusia Inilah sesungguhnya modal terbesar dan terkuat yang harus kita miliki. ," ujar dia di Gedung MPR/DPR Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Karena itu, lanjut Jokowi, membangun manusia Indonesia adalah ‎investasi untuk menghadapi masa depan, untuk ‎melapangkan jalan menuju Indonesia maju. "Kita bekerja memastikan bahwa setiap anak Indonesia dapat lahir dengan sehat, dapat tumbuh dengan gizi yang cukup, bebas dari stunting atau tumbuh kerdil. Ketika mereka memasuki usia sekolah, tidak boleh lagi anak-anak kita, termasuk anak-anakyatim piatu, terpaksa putus sekolah karena alasan biaya pendidikan yang tidak terjangkau," jelas dia.

Komitmen ini, kata dia,‎ pemerintah wujudkan melalui pembagian Kartu Indonesia Pintar, yang pada 2017 sudah mencapai lebih dari 20 juta peserta didik, serta perluasan penyaluran Program beasiswa Bidik Misi bagi mahasiswa.

Menurut Jokowi, selain pemerataan akses dan kualitas pendidikan, ‎pemerintah juga tidak lupa untuk membangun manusia I‎ndonesia yang sehat melalui Gerakan Masyarakat ‎Hidup Sehat. Untuk memberikan perlindungan sosial ‎bagi warga yang tidak mampu, pemerintah ‎meningkatkan secara bertahap Penerima Bantuan Iuran ‎JKN dari 86,4 juta jiwa di  2014 menjadi 92,4 ‎juta jiwa pada Mei 2018.

"‎Kita bersyukur apa yang kita kerjakan Membuahkan hasil, kualitas kehidupan manusia Indonesia dalam empat tahun terakhir terus membaik," ungkap dia.

Buktinya, Indeks Pembangunan Manusia meningkat dari 68,90 ‎di tahun 2014 menjadi 70,81 di tahun 2017. Dengan ‎hasil itu, Negara kita sudah masuk ke kategori High ‎Human Development.

"K‎ita tidak berhenti bekerja, rakyat Indonesia harus sejahtera. Karena itu, pendidikan adalah tangga penting bagi manusia Indonesia untuk meraih kesejahteraan yang lebih baik," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya