Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan penandatanganan perjanjian pengadaan jasa konstruksi pembangunan Terminal Baru Bandara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatera Barat.
Penandatanganan dilakukan oleh SVP – Division I PT Waskita Karya (Persero) Tbk Septiawan Andri Purwanto dan Executive General Manager of Airport Construction Division PT Angkasa Pura II (Persero) Agung Sedayu.
Advertisement
Baca Juga
"Dengan penandatanganan kerja sama ini, sinergi BUMN antara Waskita dan Angkasa Pura II semakin kokoh untuk mengembangkan bandara sebagai salah satu fondasi kemajuan daerah” ujar Director of Operation I Waskita Karya Didit Oemar Prihadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (15/9/2018)
Proyek Pembangunan Terminal Baru Bandara Internasional Minangkabau diperoleh Waskita pada 2018 dengan nilai kontrak sebesar Rp363,9 miliar.
"Pekerjaan meliputi pekerjaan struktur, arsitektur, interior & signage, landscape, mekanikal, elektrikal dan elektronika," tandas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Waskita Karya Terbitkan Obligasi Rp 2 Triliun
Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) akan menawarkan obligasi III Tahap III tahun 2018 senilai Rp 2 triliun. Penerbitan ini merupakan bagian dari penawaran umum obligasi berkelanjutan senilai total Rp 10 triliun.
Dalam penerbitan ini akan terdiri atas dua seri yakni seri A senilai Rp 502 miliar berjangka waktu tiga tahun dengan tingkat bunga tetap 9,0 persen per tahun.
BACA JUGA
Sedangkan obligasi seri B senilai Rp 854,75 miliar dengan tenor lima tahun memiliki tingkat bunga tetap 9,75 persen per tahun. Adapun sisanya Rp 643,25 miliar, ditawarkan dengan jaminan kesanggupan terbaik (best effort).
Mengutip dari keterangan resmi Waskita Karya, Sabtu (15/9/2018), pembayaran bunga obligasi dilakukan setiap tiga bulan dengan pembayaran pertama pada 28 Desember 2018.
Selanjutnya pembayaran bunga terakhir pada 28 September 2021 untuk obligasi seri A, dan 28 September 2023 untuk obligasi seri B.
Dana dari penerbitan obligasi itu setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Advertisement