Liputan6.com, Jakarta PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) membidik komunitas kaum wanita untuk dijadikan sebagai nasabah baik tabungan maupun kredit. Pasalnya potensi kaum wanita sangat besar karena pengaruhnya yang signifikan bagi keluarga.
"Posisi wanita di Indonesia sangat tinggi, bahkan dibeberapa daerah wanita yang memegang kendali. Makanya potensi wanita untuk dijadikan nasabah sangat besar, selain karena pengaruhnya dalam keluarga jumlahnya juga sangat banyak," ujar Direktur Consumer Banking BTN Budi Satria dalam keterangannya, Senin (17/9/2018).
Budi menjelaskan, langkah menjadikan wanita sebagai nasabah sudah dilakukan perseroan salah satunya dengan mendekati komunitas arisan.
Advertisement
Banyaknya komunitas arisan yang tersebar di kota besar seperti Jakarta merupakan potensi untuk memasarkan Tabungan BTN Prioritas kepada mereka.
"Bagi BTN sendiri potensi tersebut sangatlah besar, dimana kita sudah lama memperhatikan pola ini, salah satunya adanya produk Tabungan Prioritas yang juga menyasar komunitas-komunitas wanita seperti sosialita dan pengusaha wanita yang umumnya berpendidikan tinggi," jelas Budi.
Menurut Budi, Wanita juga menjadi inspirasi keluarga karena di tangan merekalah lahir dan muncul tokoh-tokoh besar.
Budi menuturkan, karena peran wanita yang cukup besar tersebut, maka di BTN juga wanita diberikan kesempatan yang sama dalam berkarier. Bahkan dalam beberapa posisi wanita menempati jabatan yang startegis di perseroan.
Sementara itu, Honorary Founding Chairman Indonesia Marketing Association (IMA), Hermawan Kertajaya pada kesempatan yang sama menyatakan harapannya agar wanita tidak hanya dijadikan objek tetapi perlu juga diposisikan sebagai subjek bagi perbankan untuk memajukan bisnisnya.
"Potensi wanita khususnya di Indonesia sangat besar, misalnya mereka dapat saja diberikan kredit oleh perbankan dan diajarkan bagaimana mengelolanya agar bisa maju dalam berusaha," pungkas dia.
Pelemahan Rupiah Tak Pengaruhi Kinerja BTN
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) siap turut serta dalam menggerakkan pertumbuhan sektor riil khususnya yang terkait dengan sektor properti.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pelemahan ekonomi sebagai dampak krisis global seiring dampak perang dagang dan pelemahan nilai tukar.
Direktur Utama BTN Maryono menjelaskan, untuk mengatasi dampak ketidakpastian isu global yang terjadi saat ini, BTN telah siap melakukan antisipasi dengan melakukan aksi korporasi dan turut serta dalam menggerakkan sektor riil.
“Jika sektor riilnya berkembang maka akan ada suatu pergerakan ekonomi dan bisa mendorong pertumbuhan secara tidak langsung,” jelas Maryono, Jumat (7/9/2018).
Menurut dia, dalam bisnis pembiayaan properti ada sekitar 117 industri yang ikut terlibat. Untuk itu, perseroan akan mendorong pertumbuhan KPR sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
“Jadi kalau bisnis properti naik, maka semua akan ikut terdorong naik,” jelasnya.
Maryono mengungkapkan, permintaan kredit saat ini masih cukup bagus, terutama untuk KPR Subsidi. Karena rumah merupakan kebutuhan pokok, permintaan KPR Subsidi diberbagai daerah sangat tinggi.
“Kalau rumah menengah atas memang ada koreksi, tetapi BTN mayoritas di KPR Subsidi jadi tidak mengganggu kinerja perseroan. Secara umum KPR growth sekitar 19 persen,” tegasnya.
Mengenai pelemahan rupiah yang terjadi, Maryono menegaskan, hal tersebut tidak berdampak pada bisnis BTN. Pasalnya, outstanding perseroan semuanya dalam bentuk rupiah.
“BTN ini gak ada pengaruh karena semua outstanding kita rupiah dan dana kita sebagian besar hampir 100 persen adalah rupiah, jadi gak ada dampak secara langsung,” kata Maryono.
Maryono menuturkan, selain didukung permintaan KPR Subsidi yang tinggi, kinerja BTN juga diuntungkan dengan relaksasi aturan uang muka (Loan to Value/LTV).
Dengan berbagai stimulus tersebut serta kesiapan Bank BTN menggarap berbagai peluang bisnis yang ada, dia meyakini akan tetap mencatatkan realisasi kinerja bisnis sesuai target yang telah ditetapkan sejak awal tahun.
Sementara itu ditemoat terpisah, Kepala Ekonom BCA David Samual menilai kinerja perbankan nasional masih tangguh di tengah tekanan pasar keuangan yang terjadi saat ini.
Tonton Video Ini:
Advertisement