Pertamina Terus Pantau Penyaluran BBM dan LPG di Palu-Donggala

Gempa Palu dan Donggala sempat berdampak pada operasional Terminal BBM Donggala, yang selama ini mensuplai BBM ke 6 kabupaten.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 01 Okt 2018, 18:40 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2018, 18:40 WIB
(Foto: Dok PT Pertamina)
Terminal BBM Donggala (Foto: Dok PT Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) terus memantau dan mengoptimalkan penyaluran BBM dan LPG ke Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, pasca gempa Palu dan tsunami pada 28 September 2018.

Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) langsung diaktifkan, dan membentuk tim Satgas Penanggulangan Bencana Palu untuk memantau kondisi lapangan, dan penanganan bencana.

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Adiatma Sardjito, menyatakan penanganan dilakukan dengan mengerahkan seluruh potensi dari grup Pertamina, baik dari unit operasi dan anak perusahaan di seluruh Indonesia.

"Setiap hari kami memantau dan update kondisi penyaluran BBM, LPG serta bantuan logistik dan obat-obatan. Kami juga mengerahkan relawan pekerja dan juga relawan pendukung operasional baik itu untuk operasi SPBU ataupun medis," ujar dia.

Bencana gempa dan tsunami sempat berdampak pada operasional Terminal BBM Donggala, yang selama ini mensuplai BBM ke 6 Kabupaten yakni Kota Palu, Kab. Donggala, Kab. Sigi, Kab. Parigi Moutong, Kab. Mamuju Utara dan Mamuju Tengah. Adapun rata–rata harian normal konsumsi BBM sekitar 500 ribu liter untuk jenis Gasoline, dan 180 ribu liter Gasoil.

Saat ini, penyaluran BBM sudah bisa dilakukan dari Terminal BBM Donggala, Sulawesi Tengah yang mulai melakukan operasi sementara sejak Minggu 30 September 2018, dan telah menyalurkan BBM ke SPBU di Kota Palu.

Sementara sebelumnya penyaluran dilakukan dengan skenario alih suplai dari Terminal BBM terdekat atau penyangga seperti dari Parepare, Poso, Tolitoli dan Moutong.

"Pemulihan distribusi BBM dengan alih suplai dan pengerahan pesawat Air Tractor sudah hampir memenuhi kebutuhan harian Gasoil, dan sekitar 40 persen dari kebutuhan harian Gasoline," ujar Adiatma.

 

 

* Liputan6.com yang menjadi bagian KapanLagi Youniverse (KLY) mengajak Anda untuk peduli korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Yuk bantu Sulawesi Tengah bangkit melalui donasi di bawah ini.

 

 

Semoga dukungan Anda dapat meringankan beban saudara-saudara kita akibat gempa dan tsunami Palu di Sulawesi Tengah dan menjadi berkah di kemudian hari kelak.

Kendala Distribusi BBM

(Foto: Dok PT Pertamina)
Pertamina salurkan BBM di Palu dan Donggala (Foto: Dok PT Pertamina)

Kendala dalam pemerataan pendistribusian karena tidak semua SPBU yang ada di Palu layak operasi paska terjadinya gempa dan tsunami.

Selain tidak layak, SPBU tersebut tidak didukung operator, karena sebagian besar dari mereka merupakan korban, sehingga fokus dalam penanganan keluarga.

Untuk itu Pertamina telah mengerahkan bantuan operator, Awak Mobil Tangki serta Mobil Tangki Bantuan dari berbagai wilayah operasi penyangga di Sulawesi dan dari Balikpapan.

Hingga saat ini sudah lebih dari 50 operator, dan puluhan mobil tangki berikut awak mobil tangki yang siap mendistribusikan BBM ke Palu. Pertamina juga bersinergi dengan POLRI dan TNI dalam operasional pengiriman BBM, Elpiji, dan bantuan kemanusiaan.

Adiatma menambahkan,  dari 17 SPBU di Kota Palu, sampai hari ini baru 5 yang bisa beroperasi, yakni SPBU di Jalan Maluku, Jalan RE Martadinata, Jl. Soekarno Hatta, Jalan Tawaeli dan SPBU Sidondo. Dua di antaranya yakni SPBU di Jalan Maluku dan RE Martadinata melayani hingga malam hari.

"Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mendistribusikan BBM di Palu dan Donggala, dan berharap agar masyarakat tidak panik, tetap tentang, membeli BBM secukupnya karena BBM ini adalah bahan yang mudah terbakar dan berbahaya apabila ditimbun atau disimpan tanpa sarana yang sesuai standar keselamatan," kata dia.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya