Usai Gempa Palu-Donggala, Ini 4 Langkah Kementerian PUPR Bantu Warga

Kementerian PUPR telah lakukan empat kegiatan untuk membantu masyarakat Palu pasca-terkena gempa.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Okt 2018, 12:44 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2018, 12:44 WIB
Tim Sar mengevakuasi korban gempa Palu dan Donggala.
Tim Sar mengevakuasi korban gempa Palu dan Donggala. (Basarnas)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), Syarif Burhanudin, menyatakan pihaknya telah melakukan empat kegiatan untuk membantu masyarakat Palu pasca-terkena gempa Palu berkekuatan 7,4 magnitudo.

Langkah pertama, ia menyebutkan, yakni evakuasi. Agar proses evakuasi berjalan lancar, lanjutnya, pemerintah turut meminta bantuan dengan pihak kontraktor lokal maupun BUMN dalam hal penyediaan alat berat.

"Selama dua hari, ada beberapa kontraktor yang bekerja di sana seperti Adhi Karya, Bumi Karsa, kontraktor lokal juga, yang mengerjakan pekerjaan berat di sana. Kecepatan pembangunan dikurangin, digencarkan kemanusiaan," ujar dia pada Seminar Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (2/10/2018).

Fungsi kedua, ia melanjutkan, yakni membuka aksesibilitas sehingga memudahkan bantuan dari luar masuk. Ia menyebutkan, Kementerian PUPR telah kembali membuka tiga jalur menuju Kota Palu agar bisa dilalui oleh kendaraan darat. Selain jalur darat, fungsi dari bandar udara juga menjadi fokus agar bisa beroperasi secara normal.

"Yang kita gencarkan untuk berfungsi adalah airport. Soalnya itu sempat tidak berfungsi, bahkan tower yang memandunya pun jatuh," ungkap Syarif.

Selanjutnya, faktor ketiga yang digencarkan bantuannya oleh Kementerian PUPR adalah ketersediaan air bersih. Syarif mengatakan, stok air bersih telah dikirimkan melalui darat dari tandon air yang berada di Makassar.

Syarif pun menilai, ketersediaan air juga penting lantaran saluran listrik di Kota Palu saat ini masih belum dapat dihidupkan. "Listrik kenapa tidak bisa difungsikan? Karena sama, bangunannya runtuh, sehingga instalasinya berbahaya kalau dihidupkan. Makanya kita pakai genset," kata dia.

Hal keempat, ia berharap agar Kota Palu yang luluh lantah akibat goncangan gempa nanti bisa menjadi kota yang bersih kembali. 

"Terakhir, kita berharap kota jadi bersih, dan puing-puing kota bisa diselesaikan. Soalnya trauma bisa timbul karena melihat kondisi yang tidak teratur," ujar dia.

 

 

* Liputan6.com yang menjadi bagian KapanLagi Youniverse (KLY) bersama Kitabisa.com mengajak Anda untuk peduli korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Yuk bantu Sulawesi Tengah bangkit melalui donasi di bawah ini.

 

 

Semoga dukungan Anda dapat meringankan beban saudara-saudara kita akibat gempa dan tsunami Palu di Sulawesi Tengah dan menjadi berkah di kemudian hari kelak.

 

Kementerian PUPR Kerahkan Bantuan Alat Berat

(Foto: Dok Kementerian PUPR)
Kementerian PUPR kerahkan bantuan air bersih dan tambahan alat berat di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah (Foto: Dok Kementerian PUPR)

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) telah mengirimkan peralatan air bersih dan sanitasi serta tambahan alat berat untuk membantu penanganan tanggap darurat bencana gempa bumi magnitudo 7,4 di Palu atau Gempa Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, yang terjadi Jumat 28 September 2018. 

Demi menindaki pentingnya ketersediaan air bersih, tim Kementerian PUPR yang terjun ke lapangan telah melakukan survei lokasi-lokasi yang berpotensi sebagai sumber air baku untuk para pengungsi. 

Dari laporan yang diterima, terdapat enam lokasi untuk dibuat sumur bor yang dioperasikan dengan genset, serta dua lokasi menggunakan solar cell atau tenaga surya.

Selain itu, sumber air permukaan seperti Sungai Palu juga akan digunakan sebagai sumber air baku menggunakan pipa intake di Jembatan Palu 2 dan Jembatan Kasubi. 

Di samping itu juga sudah dikirim peralatan air bersih dari tiga Gudang PUPR di Makassar, Surabaya dan Bekasi yang akan dikirimkan ke Palu dan Donggala.

Peralatan yang dikirimkan antara lain mobil tangki air, mobil intalasi pengolahan air, mobil tinja dan mobil lapangan total sebanyak 35 unit, tenda darurat 34 unit, WC knockdown 49 unit, hidran umum 25 unit, genset 3 unit serta banyak peralatan lainnya. 

Pengiriman peralatan air bersih dan sanitasi dari Bekasi dan Surabaya akan dilakukan menggunakan kapal laut dan diperkirakan tiba dalam kurun waktu 5-6 hari.

Sementara peralatan dari Makassar akan dikirimkan melalui jalur darat. Untuk memudahkan kordinasi, Pusat Komando Gabungan Satgas Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR akan membuka kantor di Balai Wilayah Sungai III di Palu. 

Selain itu, Kementerian PUPR juga sudah membersihkan jalan nasional Makassar-Palu-Donggala dari longsor dan tsunami sehingga bantuan bisa disalurkan melalui jalur darat. 

"Jalan nasional sudah kita bersihkan dari longsor sehingga dari arah Makassar-Mamaju-Donggala-Palu sudah terbuka, kemudian dari arah Gorontalo-Molosipat-Kebun Kopi-Palu sudah terbuka. Dari Poso-Parigi Moutong-Kebun Kopi sudah bisa dilalui," kata Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra Atmawidjaja, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin 1 Oktober 2018.

Tambahan alat berat juga telah dikirim Kementerian PUPR pada Minggu, 30 September 2018 sebanyak 4 unit excavator, 6 unit loader, 7 unit dump truck dan 1 unit grader. Pengerahan alat berat berasal dari beberapa Balai Jalan maupun dari proyek Kebon Kopi untuk penanganan tanggap darurat Gempa Palu dan Donggala. 

Dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XV, dikirimkan sebanyak 1 unit excavator, 1 unit loader dan 4 unit dump truck dari Gorontalo. BPJN XIII Makassar telah mengirimkan 1 unit excavator dan 1 unit loader. Dari proyek Kebon Kopi sebanyak 2 unit excavator, 1 unit loader, 1 unit grader dan 3 unit dump truck. 

Di Kota Palu, sebanyak 2 unit excavator dan 2 dump truck milik kementerian PUPR juga sudah digunakan untuk membantu evakuasi korban dan pembersihan puing-puing di Alfamidi dan Hotel Roa-Roa. 

Terkait Jembatan Palu IV atau dikenal sebagai Jembatan Ponulele yang rubuh pasca-gempa, infrastruktur tersebut dibangun dan dikelola oleh Pemerintah Kota Palu.

Untuk jembatan yang dibangun oleh Kementerian PUPR hanya ada dua jembatan nasional yang mengalami kerusakan, yakni Jembatan Towalen dan Toyobo yang mengalami penurunan oprit. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya