Agar Tak Dijarah, Polisi Akan Kawal Bantuan untuk Korban Gempa Lombok-Donggala

Mereka yang menjarah merupakan korban yang terkena dampak dari gempa berkekuatan magnitudo 7,4.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Okt 2018, 08:45 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2018, 08:45 WIB
Sejumlah bantuan logistik untuk korban gempa Palu dipusatkan di Asrama Haji Sudiang, Makassar (Liputan6.com/ Eka Hakim)
Sejumlah bantuan logistik untuk korban gempa Palu dipusatkan di Asrama Haji Sudiang, Makassar (Liputan6.com/ Eka Hakim)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho membenarkan adanya kendaraan logistik yang diadang warga korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Sutopo mengatakan, mereka merupakan korban yang terkena dampak dari gempa berkekuatan magnitudo 7,4. Penjarahan ini pun menjadi viral di media sosial.

"Gempa juga sempat terasa di Mamuju Utara, Sulbar. Mereka juga memerlukan logistik, sehingga menyetop kendaraan yang membawa bantuan ke Palu," kata Sutopo di Kantor BNPB Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Senin, 1 Oktober 2018.

"Itulah sebabnya mereka menyetop bantuan-bantuan," ucap Sutopo.

Atas adanya kejadian itu, BNNP meminta bantuan kepada pihak kepolisian. Hal ini dilakukan agar penjarahan tak terjadi kembali.

"Nantinya akan dikawal dari pihak kepolisian," pungkas Sutopo.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

844 Korban Meninggal

Hingga saat ini ratusan orang menjadi korban bencana gempa dan tsunami yang melanda Palu dan sejumlah daerah lainnya di Sulawesi Tengah.

"Total korban jiwa sementara yang terdata sebanyak 844 jiwa dan sudah teridentifikasi 744 orang," kata Sutopo.

 

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya