Pesawat Berbadan Lebar Sudah Bisa Mendarat Aman di Bandara Palu

Pengoperasian runway menjadi 2.250 m diumumkan secara luas kepada masyarakat melalui Notice to Airman (NOTAM) yang dikeluarkan Airnav Indonesia.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Okt 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2018, 16:00 WIB
Gempa dan Tsunami Palu
Ratusan calon penumpang berebut masuk ke pesawat Wings Air tujuan Makasar di Bandara Mutiara Palu, Selasa (2/10). Kemenhub membuka lalu lintas udara di pasca gempa pada hari Senin (1/10). (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Operasional Bandara Mutiara SIS Al Jufri Palu, Sulawesi Tengah, yang terdampak bencana gempa bumi pada 28 September lalu berangsur mulai membaik. Pada awal pengoperasian pasca gempa  atau pada 30 September, Bandara Palu hanya dapat didarati oleh pesawat jenis ATR karena terkendala fasilitas navigasi penerbangan yang belum memadai.

Setelah mendapat bantuan fasilitas navigasi penerbangan berupa mobil tower dan pembenahan apron, sejak 7 Oktober pesawat jet jenis Boeing 737 800/900 dapat beroperasi dengan limited payload. Hal ini karena kondisi arah runway 15 yang digunakan masih dalam proses perbaikan.

Arah runway 15 yang mengalami kerusakan sedang berupa penurunan tanah dan retak memanjang pada 250 meter di ujung runway 11 Oktober malam telah selesai diperbaiki.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan M Pramintohadi Sukarno menjelaskan bahwa perbaikan yang dilakukan adalah perkerasan runway dengan pengecoran beton K350 Vol ±173 m3 dan perbaikan kebocoran atau retak metode injeksi grouting sepanjang ±40 m.

Panjang runway yang dapat digunakan semula sepanjang 2.000 m X 45 m, kini bertambah menjadi 2.250 m X 45 m.

“Kami kebut perbaikan fasilitas Bandara Palu baik pada sisi udara maupun sisi darat. Semalam perbaikan pada arah runway 15 telah selesai dikerjakan dan mulai pagi 12 Oktober setelah dilakukan pengecekan dan uji coba, runway telah dapat digunakan oleh pesawat jenis B737-800/900 dengan optimal sesuai kapasitasnya,” jelas Pramintohadi, Sabtu (13/10/2018).

Pengoperasian runway menjadi 2.250 m diumumkan secara luas kepada masyarakat melalui Notice to Airman (NOTAM) yang dikeluarkan Airnav Indonesia dengan nomor H1290/18 dengan keterangan bahwa sejak Jumat 12 Oktober 2018 pukul 10.53 WITA panjang runway yang dapat digunakan adalah sepanjang 2.250 m. Sehingga pesawat jet Boeing 737-800/ 900 dapat membawa penumpang dan bagasi dengan optimal.

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perbaikan Lain

Gempa dan Tsunami Palu
Sebuah pesawat Wings Air tujuan Makasar saat berada di landasan Bandara Mutiara Palu, Selasa (2/10). Pesawat tersebut membawa penumpang yang memesan tiket sebelum gempa terjadi. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Kondisi fasilitas bandara pada sisi darat juga semakin membaik, gedung terminal area kedatangan lantai 1 telah difungsikan. Conveyor belt 1 telah difungsikan dan trolleypun telah disediakan untuk melayani pengambilan bagasi penumpang.

Conveyer belt 2 dan 3 telah dibersihkan dan siap difungsikan namun areanya masih belum clear untuk dipergunakan karena masih ada perbaikan langit-langit terminal. Toilet telah berfungsi normal, AC dan penerangan berfungsi normal, fasilitas ibadah juga telah dapat digunakan.

Untuk groundhandling saat ini telah normal dilayani oleh 3 (tiga) perusahaan yaitu PT. Menara Angkasa Semesta, PT. Global Sky Aviasi dan PT. Prathita Titian Nusantara. Peralatan dan personel baik yang di Palu maupun perbantuan telah memadai untuk melayani penerbangan saat ini sehingga kegiatan pelayanan bongkar muat pesawat komersilpun berjalan normal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya