Liputan6.com, New York - Harga emas berjangka turun menyambut akhir pekan. Namun, selama sepekan, harga emas cenderung menguat. Harga emas tersebut dibayangi pergerakan indeks dolar AS dan bursa saham Amerika Serikat (AS) yang bervariasi.
Selain itu, investor terus memantau ketegangan anggaran Italia di Eropa yang memiliki konsekuensi sentimen.
Harga emas untuk pengiriman Desember turun USD 1 atau 0,1 persen menjadi USD 1.229,10 per ounce usai bergerak bervariasi. Indeks dolar AS tergelincir 0,3 persen ke posisi 95,68. Sepanjang Oktober sudah naik 0,6 persen.
Advertisement
Baca Juga
Pada tahun berjalan 2018, indeks dolar AS mendaki empat persen. Hal itu terjadi di tengah kenaikan suku bunga the Federal Reserve.
"Rata-rata pergerakan harga emas selama 100 hari terlihat menjanjikan. Jika berhasil, secara teknikal, aksi beli berlanjut sehingga dapat dorong harga emas," ujar Analis Commerzbank, Carsten Fritsch, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Sabtu (20/10/2018).
Anggaran Italia Bayangi Harga Emas
Italia masih berdebat dengan pejabat Komisi Eropa sehingga mempengaruhi imbal hasil obligasi Jerman dan Italia. Hal itu didorong kekhawatiran investor terhadap dampak anggaran Italia akan berimbas ke wilayah lainnya. Imbal hasil obligasi mencapai 3,37 persen.
"Harga emas mendapatkan dukungan dari peningkatan pelaku pasar hindari risiko sebagaimana terlihat bursa saham AS yang melemah. Konflik Italia dan Uni Eropa atas anggaran rancangan Italia pada 2019 juga terus meningkat. Pertanyaannya bagaimana utang Italia, terutama jika imbal hasil obligasi terus naik," ujar Fritsch.
Harga emas berjangka menguat 0,6 persen selama sepekan. Sedangkan sepanjang Oktober 2018, harga emas mendaki 2,8 persen. Pada tahun berjalan 2018, harga emas turun sekitar tujuh persen.
"Secara teknikal, emas memiliki keunggulan jangka pendek. Jeda minggu ini tidak bearish," ujar Analis Senior Kitco.com, Jim Wyckoff.
Ia menuturkan, harga emas berada di posisi resistance USD 1.250. Sementara itu, harga perak untuk pengiriman Desember menguat 0,3 persen ke posisi USD 14,65 per ounce.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement