Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah memasuki tahun keempat di era kepemimpinannya pada Sabtu Oktober 2018. Menyisakan satu tahun kepemimpinannya, ada beberapa program kerja di bidang infrastruktur yang belum rampung salah satunya yakni Tol Laut.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, beberapa capaian proyek tol laut sebetulnya sudah semakin membaik. Bahkan satu tahun ke depan pihaknya akan berusaha menggenjot proyek tol laut tersebut.
"Saya kemarin ke Jatim (Jawa Timur) ada lagi kapal yang 16 kapal yang akan menggantikan kapal-kapal yang ada," kata Budi saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Senin (23/10/2018).
Advertisement
Baca Juga
Saat ini pemerintah sedang fokus untuk meningkatkan kualitas dan penambahan jarak pada tol laut. Dalam hal ini Kemenhub akan menggandeng beberapa instrumen kerjasama dengan pihak swasta di kawasan Timur.
"Tambah trayek kira-kira tiga sampai lima trayek lagi. Tapi dari yang ada mungkin kami akan adakan perubahan juga," sebutnya.
Sebagaimana diketahui, saat ini sebanyak 15 trayek Tol Laut yang telah beroperasi antara lain Trayek T-1 rute Teluk Bayur - P. Nias (Gn. Sitoli) - Mentawai (Sikakap) - P. Enggano - Bengkulu PP, Trayek T-6 rute Tanjung Perak - Tidore - Morotai - PP, dan T-15 rute Tanjung Perak - Kisar (Wonreli) - Namrole PP.
Tol laut merupakan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan telah dilaksanakan sejak 2015 untuk mencegah disparitas harga komoditas di Indonesia bagian Barat dan Timur.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Fokus Tuntaskan
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman mengatakan pemerintah akan tetap fokus mengejar penuntasan proyek tol laut.
"Kita kejar semua. Di sana sini ada yang kurang, tapi semua on track," kata Luhut saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Senin (22/10).
Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini mengaku optimistis proyek tol laut yang dikerjakan Pemerintah akan dapat menekan perbedaan harga di antara wilayah Indonesia. "Saya tidak tahu bisa menekan 50 persen atau berapa tapi diharapkan harganya tidak jauh berbeda dengan Jakarta dan Jawa," jelasnya.
Advertisement