Liputan6.com, Mekkah - Bangunan termahal di dunia bukan berada di New York, atau Shanghai, atau daratan Eropa. Kota suci Mekkah adalah lokasi di mana bangunan termahal di dunia berdiri.
Bagi yang sudah menunaikkan ibadah umrah atau haji, pastinya melihat menara jam yang dapat terlihat di area Kabah. Menara jam tersebut adalah bagian dari Abraj Al Bait, kompleks tujuh pencakar langit yang dibangun pemerintah Arab Saudi.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Abraj Al Bait pertama kali dibangun pada tahun 2002 dan selesai pada 2012. Menurut MSN, biaya pembangunan gedung ini mencapai USD 15 miliar (Rp 228,1 triliun, USD 1 = Rp 15.208), sehingga menjadikannya bangunan termahal yang pernah dibuat.
Sebagai perbandingan, markas Apple yakni Apple Park di Cupertino, California, menghabiskan biaya USD 5 miliar (76 miliar), sementara Marina Bay Sands di Singapura memakan biaya USD 6,2 miliar (83,6 triliun).
Menurut Skyscraper Center, menara jam yang berada di gedung itu adalah yang tertinggi, bukan hanya di Arab Saudi, tetapi juga di dunia dengan tinggi hampir 500 meter. Tidak hanya tertinggi, jam tersebut juga adalah yang terbesar di dunia.
Bangunan Abraj Al Bait memiliki beragam fungsi, termasuk tempat tinggal dan hotel. Teknologi lift yang canggih dan sistem jalur yang canggih pun disediakan di bangunan ini, dan 75 ribu orang bisa dengan mudah keluar dari gedung tanpa hambatan.
Mohamed Salah Dapat Hadiah Tanah di Mekkah
Mohamed Salah akan menerima hadiah istimewa atas kesuksesan luar biasa bersama Liverpool pada musim ini. Pemain Timnas Mesir itu akan mendapat sepetak tanah di kota suci bagi umat Islam, Mekkah.
Wakil Presiden dari Pemerintah Kota Mekkah, Fahn Al-Rowky, pada April lalu, mengumumkan bahwa pihaknya berencana memberikan sebidang tanah di Mekkah kepada Mohamed Salah. Hadiah itu sebagai bentuk ucapan selamat atas keberhasilannya meraih penghargaan Pemain Terbaik Liga Inggris dari Asosiasi Pemain Profesional Inggris (PFA).
Penghargaan ini juga diberikan kepada Salah karena pemain 25 tahun itu dianggap sukses menjadi duta besar Islam di Inggris berkat penampilan luar biasa dan sikap kalem yang ia tunjukkan.
"Ada beberapa pilihan terkait pemberian sebidang tanah ini. Caranya akan ditentukan oleh kapten Mohamed Salah dan juga sistem yang berlaku di Saudi Arabia," ujar Al-Rowky kepada media lokal Arab, Sabq.
"Jika sistem Saudi Arabia mengizinkan tanah tersebut dimiliki Salah, ia akan diberi sepetak tanah di tanah suci Mekkah di luar Masjidil Haram. Opsi lainnya adalah akan dibangun sebuah masjid dengan nama dia di tanah tersebut," lanjutnya.
Tak hanya itu, Al-Rowky juga menyebut opsi ketiga adalah pihaknya lebih dulu menjual tanah tersebut dan uang hasil penjualan akan diberikan kepada Salah.
Advertisement