PAF Target Salurkan Pembiayaan Rp 200 Miliar di 2019

Dana Pembiayaan akan dipenuhi dari hasil penawaran waran seri I yang rencananya akan diterbitkan sebanyak 800 juta unit dengan rasio 1:1.

oleh Bawono Yadika diperbarui 24 Okt 2018, 17:30 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2018, 17:30 WIB
Ilustrasi IPO 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi IPO 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pool Advista Finance (PAF) menargetkan penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 200 miliar pada tahun 2019. Target ini bisa dicapai usai perusahaan melantai di bursa ((Initial Public Offering/IPO) pada bulan depan.

Direktur Keuangan PAF, Raden Ari Priyad mengatakan, dalam rangka menyalurkan pembiayaan baru, pihaknya membutuhkan permodalan sekitar Rp 200 miliar.

Itu antara lain akan dipenuhi dari hasil penawaran waran seri I yang rencananya akan diterbitkan sebanyak 800 juta unit dengan rasio 1:1.

"Mungkin waran 30 persen kita akan eksekusi tahun depan," ujarnya di Jakarta, Rabu (24/10/2018).

Saat ini, perusahaan tengah menjajaki memperoleh fasilitas pinjaman dari perbankan. Selain itu, PAF berencana menerbitkan surat utang jangka menengah (SUJM) atau medium term note (MTN) dan obligasi.

"Dengan asumsi adanya dana bank dan waran, MTN yang akan kami terbitkan sekitar Rp 100 miliar," jelas dia.

Rencana penerbitan MTN ini telah dimasukan dalam rencana bisnis tahunan (RBT) perseroan untuk tahun 2019. "RBT sudah masukan rencana penerbitan MTN supaya OJK bisa notice dan memberikan approval. Paling cepat penerbitannya kuartal II tahun depan," papar dia.

Tahun depan, perseroan membidik perolehan laba sebesar Rp 32 miliar, meningkat 18,95 persen dibandingkan target laba sepanjang tahun ini sekitar Rp 27 miliar.

Adapun pendapatan operasional dari bunga bersih diprediksi melonjak 112,1 persen menjadi Rp 70 miliar di 2019 ketimbang Rp 33 miliar target hingga akhir tahun ini.

Sementara itu, perusahaan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebanyak Rp 55 miliar tahun depan. Adapun capex tahun ini dianggarkan Rp 26 miliar. "Per juli 2018 capex yang sudah terpakai kurang lebih 20 persen," tandasnya.

23 Perusahaan Siap Melantai di BEI hingga Akhir Tahun

IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bursa Efek Indonesia (BEI) merayakan masuknya 600 perusahaan tercatat di pasar modal RI. Tercatat, masih ada sekitar 23 perusahaan yang akan melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) hingga akhir tahun 2018.

"Perusahaan-perusahaan dengan buku tahun per Maret 2018, kan, mungkin Septembernya sudah habis. Harapannya ini optimistis semua di pipeline saat ini bisa mencatatkan sahamnya periode tahun ini," tutur Direktur Penilaian Perusahaan I Gede Nyomat Yetna di Jakarta, Jumat (28/9/2018).

Nyoman menambahkan, hingga hari ini sebanyak 37 perusahaan telah tercatat melakukan IPO. Itu termasuk PT Natural City Developments (CITY) pada pagi hari tadi.

"Dengan demikian, jumlah emiten tercatat menjadi 600 sejak berdirinya BEI di tahun 1977," ujarnya.

Seperti diketahui, otoritas BEI telah melakukan berbagai upaya mendorong semakin banyaknya perusahaan untuk segera go public. Itu salah satunya mempermudah dari segi perizinan pencatatan di BEI.

Nyoman berharap, ke depannya semakin banyak perusahaan yang tergerak menjadi perusahaan terbuka.

"BEI berharap akan semakin banyak perusahaan yang menjadi bagian dari pasar modal dengan melakukan pencatatan sahamnya. Ini menambah pilihan instrumen investasi bagi investor serta meningkatkan likuiditas pasar modal Indonesia," pungkas dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya