Dukung Pariwisata, ASDP Indonesia Ferry Luncurkan KMP Komodo

KMP Komodo diharapkan mampu menjadi bagian dari komunitas penyedia kapal wisata yang telah hadir sebelumnya di Labuan Bajo.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 27 Okt 2018, 20:24 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2018, 20:24 WIB
Menikmati Eksotisme Pemandangan Alam Pulau Rinca
Wisatawan menaiki perahu karet saat mengarungi sebuah teluk di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, NTT, Minggu (14/10). Pulau Rinca dapat dicapai dengan perahu kecil dari Labuan Bajo di Flores barat. (Merdeka.com/Arie basuki)

Liputan6.com, Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan meluncurkan KMP Komodo, yang akan menjadi moda alternatif bagi masyarakat dan seluruh wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Imelda Alini mengatakan, sejak awal, rencana kehadiran KMP Komodo di Labuan Bajo didukung oleh Gubernur NTT sebagai alternatif moda transportasi laut ke pulau Komodo dan sekitarnya.

"KMP Komodo diharapkan mampu menjadi bagian dari komunitas penyedia kapal wisata yang telah hadir sebelumnya di Labuan Bajo," jelas dia dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (27/10/2018).

Tentunya, pemerintah daerah telah berupaya untuk mengatur seluruh pelaku pariwisata di Labuan Bajo, khususnya angkutan umum di laut agar dapat bersaing dengan sehat dan mendapat manfaat yang adil atas potensi ekonomi dari sektor pariwisata, serta dapat memberikan rasa nyaman bagi para wisatawan.

Tidak hanya Pemprov NTT, Gerakan Peduli Pariwisata Manggarai (GP2M) yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia juga menyambut baik dan mendukung upaya Pemerintah Daerah dan ASDP Indonesia Ferry dalam menyediakan moda transportasi aman, nyaman, dan terjangkau.

Data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat Tahun 2017 mencatat, total kapal wisata di Labuan Bajo berjumlah 529 unit dengan jenis ukuran di bawah dan di atas 7 GT serta jenis kapal diving.

Dari total kapal tersebut, dengan asumsi kapasitas daya tampung masing-masing kapal sebanyak 12 orang penumpang, maka potensi penumpang yang dilayani di kawasan pariwisata Labuan Bajo dapat mencapai 6.348 orang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

ASDP Indonesia Kembali Buka Layanan Feri Lombok-Bali

ASDP Ditenggat 6 Bulan untuk Jadi Perusahaan Ferry Terbesar ASEAN
Manajeman PT ASDP Indonesia Ferry mengemban tugas berat dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.

Pelayanan feri Lembar-Padangbai yang menghubungkan wilayah Lombok dan Bali maupun di Cabang Kayangan telah kembali beroperasi.

Layanan kegiatan operasional PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sempat terhenti seiring gempa bumi berkekuatan 7 SR yang mengguncang Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu malam, 5 Agustus 2018. Hal tersebut berakibat pada pemadaman listrik di wilayah NTB.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Imelda Alini, mengatakan, Senin pagi (6/8/2018) ini dilaporkan kondisi di Pelabuhan Lembar sudah relatif aman dan normal.  

"Jaringan listrik sudah menyala kembali, dan aktivitas pelabuhan sudah dibuka. Kapal juga sudah mulai melakukan pemuatan penumpang dan kendaraan. Demikian juga, layanan di Pelabuhan Kayangan (melayani lintasan Kayangan-Pototano), sejak pukul 05.30 wita telah kembali beroperasi normal," tutur Imelda

Ia menuturkan, pada Minggu malam, 5 Agustus 2018 memang sempat tidak ada layanan penyeberangan maupun aktivitas di Pelabuhan Lembar dan Kayangan pascagempa bumi yang kembali mengguncang Lombok. 

Penghentian layanan operasional ini lantaran pascagempa bumi berkekuatan 7 SR Minggu malam, jaringan listrik padam hampir di seluruh wilayah NTB, termasuk Pelabuhan penyeberangan yang ada di Lembar maupun Kayangan. Layanan oprasional akan kembali normal usai situasi benar-benar aman bagi layanan penyeberangan maupun aktivitas di pelabuhan.

Dilaporkan, pemadaman listrik di Pelabuhan Lembar terjadi hingga Minggu 5 Agustus 2018 pukul 22.30 Wita. Kendati demikian, dilaporkan tidak ada kerusakan signifikan pada fasilitas sisi pelabuhan maupun kapal baik di pelabuhan Lembar maupun Kayangan.

Tercatat, di Pelabuhan Kayangan terdapat 4 unit kapal milik ASDP dari total 24 unit kapal yang beroperasi di sana. Sementara, di Pelabuhan Lembar tercatat ada empat unit kapal milik ASDPdari total 37 unit kapal yang beroperasi di lintasan Lembar-Padangbai tersebut.

Selain itu, di lintasan Ketapang-Gilimanuk, Bali dilaporkan juga kondisi operasional penyeberangan di sana tetap berjalan normal. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya