Jokowi: Ekonomi RI Butuh Lebih Banyak Ekspor

Perekonomian Indonesia saat ini sedang membutuhkan ekspor. Hal tersebut guna memperbaiki neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan.

oleh Septian Deny diperbarui 29 Nov 2018, 09:48 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2018, 09:48 WIB
Jokowi Bicara Perkembangan Fintech di IMF-Bank Dunia 2018
Presiden Joko Widodo. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk memetakan peluang-peluang ekspor. Ekspor merupakan hal yang paling dibutuhkan makro ekonomi Indonesia saat ini.

Demikian disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara penutupan Rapat Pimpinan Nasional Kadin Indonesia Tahun 2018 di Hotel Alila, Surakarta, Rabu (28/11/2018).

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menyatakan, pengusaha sebenarnya juga membutuhkan ekspor untuk mengembangkan usahanya lebih jauh.

"Menurut saya, ekspor juga sangat penting untuk pengusaha itu sendiri," ujar dia dalam keterangan resmi, Kamis (29/11/2018).

Jokowi mengakui jika perekonomian Indonesia saat ini sedang membutuhkan ekspor. Hal tersebut guna memperbaiki neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan. Dengan ekspor, negara akan memperoleh devisa.

"Jelas sekali pentingnya ekspor untuk sebuah ekonomi yang sehat. Ekspor menghasilkan devisa, ini jelas. Ekspor penting untuk menjaga neraca perdagangan dan transaksi berjalan kita menjadi lebih baik," jelas dia.

 

Pengusaha Untung

20161025-Bea-Cukai-Kembangkan-ISRM-untuk-Pangkas-Dwelling-Time-Jakarta-IA
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (25/10). Kebijakan ISRM diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan dan efektifitas pengawasan dalam proses ekspor-impor. (Liputan6.com/Immaniel Antonius)

Meski demikian, Jokowi memandang para pengusaha juga merupakan pihak yang diuntungkan dari aktivitas ekspor tersebut. Baginya, alasan utama untuk seorang pengusaha melakukan kegiatan ekspor adalah untuk belajar lebih produktif.

"Lembaga Enterprise Research Centre di Inggris dan Business Development Bank of Canada dari Kanada menunjukkan bahwa UKM yang ekspor ini jauh lebih produktif dari UKM yang tidak ekspor. UKM yang ekspor biasanya penghasilannya lebih tinggi, bisnisnya juga lebih inovatif, dan membayar gaji yang lebih tinggi untuk karyawannya," jelas dia.

Dengan kata lain, lanjut Jokowi, mendorong ekspor adalah salah satu jalan untuk meningkatkan daya saing nasional sekaligus mengurangi ketimpangan. Dalam proses ekspor tersebut, seorang pengusaha juga akan banyak memetik pelajaran mengenai usaha dan persaingan.

Menurut dia, semakin lama para pengusaha terus menjalankan dan mengembangkan bisnis ekspornya, semakin banyak pula yang harus dipelajari dan semakin banyak informasi serta keahlian yang dapat diserap.

"Ini saya alami sendiri. Suatu saat saya melihat peluang di pasar luar negeri. Saya masih ingat betul tantangan menjalankan ekspor saat-saat awal. Mungkin kalau saya dulu enggak ekspor, mungkin enggak jadi presiden," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya