KPN Guru-Guru Banjar Utara Mampu Tingkatkan Kesejahteraan Para Pengajar

KPN Guru-Guru Banjar Utara, besar dengan semangat gotong royong.

oleh Cahyu pada 12 Des 2018, 11:26 WIB
Diperbarui 12 Des 2018, 12:17 WIB
KPN Guru Banjar Utara
KPN Guru-Guru Banjar Utara, besar dengan semangat gotong royong. (foto: dok. LPDB)

Liputan6.com, Jakarta Guru memang pantas mendapat julukan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Mereka mendedikasikan hidupnya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tanpa pamrih.

Meski mereka tak mengharapkan imbalan apapun, tetapi sudah sepatutnya pemerintah dan masyarakat memberikan apresiasi kepada para guru berupa bantuan finansial yang mampu membantu menyejahterakan hidup mereka. Misalnya, sebuah koperasi khusus untuk para guru.

Seperti di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, ada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Guru-Guru Banjar Utara. Koperasi yang terletak di Jalan Awang Bahagia No. 5 Banjarmasin ini beranggotakan para guru PNS dan pensiunan guru PNS.

Di KPN, para anggota bisa memanfaatkan pinjaman dana untuk modal usaha mereka. Tentu manfaatnya banyak sekali dan sangat membantu menyejahterakan kehidupan mereka.

Dalam perjalanannya, KPN yang sejatinya telah hadir sejak 1972 sempat mengalami hambatan hingga mengalami kerugian. Terjadi penurunan jumlah anggota yang tadinya berjumlah 300-an peserta hanya tinggal 45 peserta.

Kemudian, di bawah manajemen pengurus yang baru, koperasi ini berhasil bangkit kembali. Tepatnya pada 1987, KPN Guru Banjar Utara mulai menata kembali hingga pada akhirnya berhasil terkumpul peserta berjumlah 670 orang dengan nilai omset dan aset yang juga membanggakan.

“Awalnya saya terpilih sebagai pengurus dalam hal ini bendahara sekitar tahun 1986. Dari situ saya bangkitkan kembali koperasi ini. Saya dan pengurus sepakat bekerja keras dengan semangat gotong royong. Alhamdulillah pelan-pelan anggota bertambah, omset dan aset kita juga meningkat,” ujar Ketua Pengurus KPN Guru Banjar Utara, Sumarno DS, di kantornya, Rabu (18/7/2018).

Selain semangat gotong royong, Sumarno juga tak menampik bahwa keberhasilannya membangun kembali koperasi tersebut karena ada bantuan dari pihak ketiga, seperti bantuan dana dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB-KUMKM). Ia menjelaskan, KPN mulai mengenal dan bermitra dengan LPDB pada 2013.

Sebelumnya, KPN pernah mendapat pinjaman dana dari perbankan tetapi merasa keberatan dengan bunganya yang cukup tinggi.

“Nah Alhamdulillah kami mendengar ada istilah LPDB, kemudian kami telusuri dan akhirnya kami lebih tertarik bermitra dengan LPDB karena menawarkan bunga yang sangat rendah. Sesuai arahan LPDB, dana yang cair sebesar Rp 500juta rupiah ini kami berdayakan untuk kesejahteraan anggota-anggota kami, bukan untuk sesuatu yang konsumtif. Ada beberapa nasabah setia kami yang merasa betul manfaat dana LPDB ini dan sangat membantu mereka dalam berdagang,” ucap Sumarno.

Salah seorang anggota yang telah merasakan manfaat dari KPN adalah Hasanah. Menjadi anggota koperasi sejak 30 tahun lalu, pensiunan guru ini sering sekali memanfaatkan dana koperasi untuk kebutuhan usahanya.

Segala bisnis ia lakoni, mulai dari berjualan beras, tambak ikan, berjualan baju, hingga jual beli rumah. Berkat keuntungan usahanya itu, ia bisa menunaikan ibadah haji.

“Alhamdulillah kita sebagai anggota koperasi selalu diberi kemudahan. Jadi kita sering pinjam untuk modal usaha, dan ini sangat membantu,” kata Hasanah.

Selain smembantu dalam hal penyediaan dana modal usaha, koperasi yang berbadan hukum 1107/BH/IX tanggal 27 Mei 1972 ini juga memberikan fasilitas dan kemudahan lain bagi para anggotanya. Misalnya, fasilitas untuk umrah ke tanah suci atau plesiran ke luar kota dan luar negeri.

“Jadi setiap tahun kita fasilitasi kawan-kawan yang mau umrah atau yang mau jalan-jalan ke mana saja, bukan hanya di Indonesia tapi sampai ke luar negeri. Jadi mereka tinggal berangkat saja. Setelah itu baru dihitung berapa, pembayarannya pun mudah, bisa diangsur. Jadi sangat memudahkan mereka,” ujar Sumarno.

Berkat semangat gotong royong, pengelolaan dana yang baik, serta bantuan dari LPDB-KUMKM, Sumarno pun berhasil membangkitkan kembali koperasi yang pernah terpuruk ini. Koperasi ini kini bahkan berhasil meraih omset hampir 8 miliar sampai dengan 2018, dengan beberapa aset yang juga dimilikinya, Ada ruko yang kini ditempati sebagai kantor koperasi dan dua kavling tanah yang satunya dimanfaatkan untuk lahan parkir.

Selain itu, KPN juga memiliki aset dua unit bis besar yang digunakan untuk usaha penyewaan bus wisata. Sumarno menjelaskan, untuk menopang transaksi simpan pinjam sebagai bisnis utama koperasi ini, ia melebarkan sayap dengan mencoba usaha baru, yaitu menawarkan jasa penyewaan bis wisata . Meski baru berjalan sekitar dua tahun, penyewaan bis tersebut sudah berjalan dengan baik dan mampu menghasilkan.

Sumarno pun berharap LPDB-KUMKM bisa terus membantu usaha kecil dan mikro, termasuk koperasi agar bisa terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman.

“Karena terasa betul dampaknya ini sangat membantu kami. Memang saat itu kita mencari dana ke mana-mana, karena jika modalnya nanggung kan tidak bisa berjalan dengan baik. Nah dengan adanya LPDB ini, kita bagi proporsional sehingga mereka usahanya berjalan dengan baik. Alhamdulillah dengan adanya bantuan dari LPDB ini kegiatan koperasi bisa berjalan lebih bagus, lebih cepat dan animo anggota juga lebih baik. Mudah mudahan LPDB bisa memberikan pinjaman lagi kepada kami sehingga kami bisa lebih eksis lagi,” ujarnya.

 

 

(Adv)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya