Informasi Umum
PengertianLembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau LPDB KUMKM adalah sebuah lembaga yang dibentuk oleh Kementerian Koperasi dan UKM yang memiliki tugas melaksanakan pengelolaan dana bergulir untuk pembiayaan KUMKM, antara lain berupa pinjaman dan bentuk pembiayaan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan KUMKM, di mana ketentuan mengenai kriteria KUMKM ditetapkan oleh LPDB-KUMKM.

Cara Ajukan Pinjaman ke LPDB KUMKM secara Online

1. Buka aplikasi browser yang ada di komputer Anda. Contohnya : Mozilla Firefox atau Chrome.

2. Ketikkan alamat aplikasi e- Proposal yang telah diinformasikan sebelumnya. Url : https://eproposal.lpdb.id/

3. Tekan tombol Enter, maka tampil halaman form login

4. Sebelum Melakukan Pengisian Sebaiknya Klik Link Tutorial untuk membantu anda

dalam melakukan pengisian aplikasi e-proposal ini.

5. Masukkan Username dan Password. Tekan tombol “Login” untuk melanjutkan masuk ke aplikasi eproposal.

Catatan: Username yang bersangkutan harus sudah didaftarkan sebagai pengguna aplikasi eProposal, Jika belum terdaftar diharapkan daftar terlebih dahulu. 

6. Jika tidak ada kesalahan pada username/password yang Anda isikan di form login, maka otomatis Anda akan diarahkan ke Dashboard Mitra.

Namun bagi Anda yang belum punya akun maka Anda diharapkan melakukan pendaftaran akun, untuk menampilkan halaman daftar, Klik “Daftar”.

Berikut halaman Daftar akun, Lakukan Registrasi akun dengan mengisi data yang diperlukan tersebut, Pastikan anda melakukan pengisian data dengan benar.

Kemudian lakukan konfirmasi akun dengan klik Link yang tertera pada pesan email anda tertanda LPDB. Jika sudah, artinya akun anda telah berhasil di verifikasi, untuk kemudian Login dengan username dan password yang telah didaftarkan, Klik “Login” untuk masuk ke halaman Login.

 

Apresiasi UMKM Binaan Kopdit Obor Mas NTT

Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Supomo menghadiri sekaligus menyerahkan simbolis pinjaman melalui Koperasi Kredit (Kopdit) Obor Mas kepada 3 (tiga) UMKM Binaan dalam acara Sinergi Kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM dengan Bidang Manajemen Usaha Dekranas di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (9/6).

Ketiga UMKM binaan Kopdit Obor Mas tersebut di antaranya, Theresia Jaiman dengan jenis usaha tenun ikat Manggarai yang mendapat pinjaman sebesar Rp10 juta. Gedifridus Sisparjo dengan jenis usaha tenun ikat Manggarai, tas dan dompet, dengan plafon pinjaman sebesar Rp5 juta, serta Martina Enim Rotok, dengan jenis usaha pot bunga motif tenun Manggarai, dengan plafon pinjaman sebesar Rp100 juta.

Acara tersebut dihadiri oleh Suzana Teten Masduki selaku Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas, Bupati Kabupaten Manggarai Barat Edistasius Endi, Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Manggarai Barat Fransiskus Sukur, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satria, Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Heru Setiadi, dan Ketua Dekranasda Manggarai Barat Trince Yuni.

Supomo mengatakan, tahun 2020, LPDB-KUMKM telah menjalankan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), di mana ada tambahan dana PEN sebesar Rp1,292 triliun.

"Dana PEN tersebut salah satunya disalurkan kepada Kopdit Obor Mas sebesar Rp150 miliar. Yang hari ini diserahkan secara simbolis ke anggota Kopdit Obor Mas merupakan dana program PEN," jelas Supomo.

Selain itu, langkah ini juga diambil sebagai upaya LPDB-KUMKM dalam menggenjot penyaluran dana bergulir khususnya di kawasan Timur Indonesia.

Tahun ini, LPDB-KUMKM menargetkan dapat tersalur pinjaman/pembiayaan hingga Rp2 triliun, dengan tarif layanan pinjaman program PEN sebesar 3 (tiga) persen. Sementara tahun lalu, LPDB-KUMKM sukses menyalurkan dana bergulir hingga Rp2,066 triliun, dan per 7 Juni 2021, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp835,1 miliar.

Di NTT sendiri, sepanjang tahun 2008-2021, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir hingga Rp585,2 miliar kepada 28 mitra koperasi dan 955 UMKM.

Supomo menegaskan, tahun ini LPDB-KUMKM tetap menjalankan program PEN atas arahan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. "Langkah LPDB-KUMKM sesuai dengan program Kementerian Koperasi dan UKM, juga melaksanakan arahan dari Bapak MenkopUKM bahwa tahun ini masih menyalurkan dana PEN," tegasnya.

Ia bersyukur, dana yang diberikan tersebut berdampak ke anggota koperasi bukan hanya ke koperasinya saja. Anggota pun kian bertambah besar dan volume aktivitasnya pun bertambah.

"Dana yang diberikan ke Kopdit Obor Mas ini sangat bemanfaat ke masyarakat di NTT, terutama ke sektor penunjang pariwisata, usaha wastra atau kain tenun, maupun sektor pertanian. Intinya disalurkan ke sektor produktif bukan konsumtif," imbuh Supomo.

 

Sebut Tahun 2021 Jadi Momentum Koperasi Syariah Tumbuh Positif

Tahun 2021 menjadi momentum yang sangat baik bagi gerakan koperasi syariah melebarkan sayap bisnisnya. Pasalnya ekosistem keuangan dan ekonomi syariah yang digencarkan pemerintah sudah mulai berjalan dengan baik. 

Hal itu dibuktikan dengan berdirinya bank dengan hasil merger anak usaha BUMN yaitu PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Kemudian terbentuknya sebuah organisasi besar berbasis syariah yaitu Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). Dua hal ini menjadikan ruang gerak koperasi syariah "semakin jelas" market-nya. 

Direktur Pembiayaan Syariah Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), Ari Permana, menyampaikan bahwa pihaknya akan turut aktif dalam perkembangan koperasi syariah melalui penyediaan dana bergulir khusus untuk koperasi syariah dan BMT (Baitul Maal Wa Tamwil). 

"Ini momentum yang baik bagi gerakan koperasi syariah dan BMT untuk memainkan perannya disaat kondisi pandemi dan ketika ekosistem keuangan syariah lagi bagus. Kita tahu Bapak Presiden kita sangat mendukung, Bapak Wapres jangan ditanya lagi," kata Ari Permana saat ditemui di kantornya, Jumat (19/3/2021). 

Dijelaskannya bahwa LPDB-KUMKM tahun ini menargetkan bisa menyalurkan dana bergulir dengan skema syariah sebesar Rp900 miliar. Dia optimis target ini bisa tercapai karena saat ini "incoming call" atau proposal yang masuk sudah mulai mengalir deras. 

Menurutnya, pelaku UMKM yang menjadi anggota koperasi mulai menambah modal kerjanya untuk menghadapi momentum bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Sehingga potensi permintaan pembiayaan syariah kepada LPDB-KUKKM juga akan meningkat. 

"Di triwulan I Tahun 2021, kita berusaha dapat mencapai target (pembiayaan syariah) sebesar Rp300 miliar, lalu triwulan II sekitar Rp600 miliar. Apalagi dengan momentum yang pas saat hari raya, biasanya sangat tinggi permintaan untuk penambahan modal kerja. Oleh karena itu LPDB-KUMKM hadir," imbuh Ari. 

Dijelaskannya, bahwa tren permintaan pembiayaan syariah di LPDB-KUMKM terus mengalami perbaikan. Diyakini ke depan, permintaan pembiayaan syariah akan semakin meningkat.

Tampilkan foto, video, dan topik terkait
Loading