Selama 10 Tahun, Hartono Bersaudara Jadi Orang Terkaya No.1 di Indonesia

Hartono bersaudara menjadi orang terkaya no.1 di Indonesia selama 10 tahun terakhir.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 13 Des 2018, 10:37 WIB
Diterbitkan 13 Des 2018, 10:37 WIB
Atlet cabang olahraga bridge Bambang Hartono di Istana Negara, Jakarta
Atlet cabang olahraga bridge Bambang Hartono di Istana Negara, Jakarta (Liputan6.com/ Hanz Jimenez Salim)

Liputan6.com, Jakarta - Majalah Forbes baru saja merilis daftar 50 orang terkaya di Indonesia 2018. Ditunjang pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan pasar modal setahun terakhir yang tumbuh sebesar 4,4 persen, aset bersih 50 orang terkaya Indonesia versi Forbes mencetak rekor baru dengan total nilai USD 129 miliar atau setara Rp 1.874 triliun (kurs Rp 14.528 per dolar AS), atau naik USD 3 miliar dari tahun lalu.

Dikutip dari Forbes, Kamis (13/12/2018), enam dari 10 orang terkaya di Indonesia mengalami peningkatan kekayaan dibandingkan tahun lalu,  termasuk Hartono bersaudara yang sudah menempati posisi no.1 orang terkaya Indonesia selama 10 tahun terakhir.

Tahun ini, total kekayaan Hartono bersaudara tercatat sebesar USD 35 miliar atau Rp 508 triliun, di mana sekitar  70 persen dari total kekayaannya  berasal  dari PT Bank  Central  Asia Tbk (BCA). Dikutip dari data RTI, Sepanjang 2018, saham BCA naik 17,92 persen ke posisi Rp 25.825 per saham pada poenutupan perdagangan Rabu kemarin.

Keluarga Hartono tak hanya mengandalkan satu lini usaha bisnis. Sejak beberapa dekade lalu, Hartono bersaudara melakukan diversifikasi bisnis. Duo Hartono juga mencetak pundi-pundi uang dari bisnis rokok Djarum.

Sementara  itu, Susilo Wonowidjojo naik ke posisi dua dengan kekayaan sebesar USD 9,2 miliar akibat meningkatnya harga saham perusahaan rokok Gudang Garam. Turun ke peringkat ketiga adalah pendiri Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja, yang tahun ini kekayaannya berkurang sebesar USD 500 juta menjadi USD 8,6 miliar.

Posisi Sri Prakash Lohia naik menjadi orang terkaya keempat dengan total kekayaan sebesar USD 7,5 miliar seiring dengan peningkatan nilai saham Indorama Ventures, perusahaan petrokimia yang terdaftar di bursa Thailand. Anthoni Salim turun ke peringkat lima karena kekayaannya turun sebanyak USD 1,6 miliar menjadi USD 5,3 miliar.

 

Lonjakan Tertinggi

Di tahun ini, pengusaha Indonesia yang nilai kekayaannya mengalami lonjakan tertinggi adalah raja tambang Low Tuck Kwong  (No. 11). Aset bersih Low Tuck Kwong naik 63 persen menjadi USD 2,5 miliar akibat peningkatan pendapatan tambang batu bara Bayan Resources yang mendorong lonjakan harga saham Bayan sebesar 82 persen.

Bachtiar Karim (No. 21) juga mengalami peningkatan kekayaan sebesar 61 persen menjadi USD 1,45 miliar berkat kenaikan pendapatan  yang signifikan dari perusahaan minyak kelapa sawit Musim Mas.

Sementara itu, setengah dari daftar nama yang masuk dalam Forbes Indonesia  Rich List mengalami penurunan kekayaan akibat pelemahan nilai tukar Rupiah sebesar 5 persen terhadap dolar Amerika dan juga harga saham yang lesu.

Salah satunya, Soegiarto Adikoesoemo (No. 39) yang mengalami penurunan kekayaan terbesar, sekitar 42 persen menjadi USD 780 juta, akibat turunnya harga saham AKR Corporindo.

Forbes turut mencatat, daftar orang kaya ini disusun berdasarkan informasi kepemilikan saham dan informasi keuangan yang didapatkan dari keluarga dan individu, bursa efek, laporan tahunan dan analisis. 

 

Daftar 10 Orang Terkaya

Orang Terkaya Indonesia Yakin Bridge Bersinar di Asian Games 2018
Atlet bridge Indonesia, Bambang Hartono memberi keterangan pers di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (22/8). Pendiri Grup Djarum ini akan berpasangan dengan Polli Bert Toar (64) di Asian Games 2018. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

1. R. Budi & Michael Hartono: USD 35 miliar (Rp 508 triliun)

2. Susilo Wonowidjojo: USD 9,2 miliar (Rp 133 triliun)

3. Eka Tjipta Widjaja: USD 8,6 miliar (Rp 124 triliun) 

4. Sri Prakash Lohia: USD 7,5 miliar (Rp 108 triliun) 

5. Anthoni Salim: USD 5,3 miliar (Rp 77 triliun) 

6. Tahir: USD 4,5 miliar (Rp 65 triliun)

7. Chairul Tanjung:USD 3,5 miliar (Rp 50 triliun)

8. Boenjamin Setiawan: USD 3,2 miliar (Rp 46 triliun)

9. Jogi Hendra Atmadja: USD 3,1 miliar (Rp 45 triliun)

10. Prajogo Pangestu: USD 3 miliar (Rp 43 triliun) 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya