Utang Luar Negeri Indonesia Tercatat Rp 5.256 Triliun di Oktober 2018

Utang luar negeri Indonesia naik dari tahun lalu, namun Bank Indonesia menyebut pengelolaannya masih baik.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 17 Des 2018, 18:26 WIB
Diterbitkan 17 Des 2018, 18:26 WIB
Pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS
Petugas menghitung uang pecahan dolar Amerika di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Jumat (18/5). Pagi ini, nilai tukar rupiah melemah hingga sempat menyentuh ke Rp 14.130 per dolar Amerika Serikat (AS). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia per Oktober 2018 tercatat USD 360,5 miliar atau saat ini setara Rp 5.256 triliun (USD 1 = Rp 14.580). Bank Indonesia menyebut utang itu tetap terkendali dengan struktur yang sehat.

Melansir laporan Bank Indonesia, utang itu terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar USD 178,3 miliar (sekitar Rp 2.599 triliun) , serta utang swasta termasuk BUMN sebesar USD 182,2 miliar (sekitar Rp 2.656 triliun).

Peningkatan jumlah ULN meningkat jadi 5,3 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya yakni 4,2 persen.

ULN pemerintah tumbuh meningkat pada Oktober 2018. Posisi ULN pemerintah pada akhir Oktober 2018 sebesar 175,4 miliar dolar AS atau tumbuh 3,3 persen (year-on-year), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 2,2 persen (yoy).

Kendati tumbuh meningkat, nilai nominal ULN pemerintah pada Oktober 2018 tersebut lebih rendah dibandingkan dengan posisi September 2018 yang mencapai 176,1 miliar dolar AS. Bank Indonesia menyebut, penurunan terutama disebabkan turunnya posisi pinjaman dan SBN yang dimiliki oleh investor asing.

BI menyebut, struktur ULN Indonesia tetap sehat. Hal ini tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Oktober 2018 yang tetap stabil di kisaran 34 persen.

Rasio tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara peers. Di samping itu, struktur ULN Indonesia tetap didominasi ULN berjangka panjang yang memiliki pangsa 86,9 persen dari total ULN.

Bank Indonesia dan Pemerintah terus berkoordinasi untuk memantau perkembangan ULN dan mengoptimalkan perannya dalam mendukung pembiayaan pembangunan, tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.

Utang Swasta Juga Meningkat

Capaian Ekspor - Impor 2018 Masih Tergolong Sehat
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (25/5). Kenaikan impor dari 14,46 miliar dolar AS pada Maret 2018 menjadi 16,09 miliar dolar AS (month-to-month). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lebih lanjut, ULN swasta pada Oktober 2018 mengalami peningkatan. Posisi ULN swasta pada akhir Oktober 2018 tumbuh 7,7% (yoy), meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 6,7% (yoy), terutama didorong oleh pertumbuhan ULN pada sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas (LGA).

ULN swasta tersebut sebagian besar dimiliki oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor industri pengolahan, sektor LGA, serta sektor pertambangan dan penggalian. Pangsa ULN di keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 72,9%, relatif sama dibandingkan dengan pangsa pada bulan sebelumnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya