Menhub Perkenalkan Peta Kuliner di Rest Area Tol Trans Jawa

Tol Trans Jawa akan dilengkapi berbagai wisata kuliner di rest area. Menhub pun ikut mempromosikan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 30 Des 2018, 16:01 WIB
Diterbitkan 30 Des 2018, 16:01 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi perkenalkan peta kuliner.
Menhub Budi Karya Sumadi perkenalkan peta kuliner. Dok: Kemenhub

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kunjungan lapangannya di sejumlah tempat peristirahatan atau Rest Area di Tol Trans Jawa, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya coba memperkenalkan Peta Kuliner Trans Jawa yang diluncurkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan beberapa waktu lalu.

Kehadiran Peta Kuliner Trans Jawa ini diharapkan dapat membangkitkan perekonomian di masing-masing kota yang dilalui oleh ruas Tol Trans Jawa melalui bisnis konsumsinya.

"Ada tugas dari Pak Presiden (Joko Widodo) kepada saya bahwa konektivitas itu harus. Tapi konektivitas yang seperti apa? yang deliver. Konektivitas yang deliver itu berarti punya arti bagi masyarakat. Pertama, berfungsi sebagai sarana perhubungan, tapi juga punya fungsi untuk membangkitkan ekonomi masyarakat di kota-kota yang dilalui," jelasnya dalam sebuah keterangan, Minggu (30/12/2018).

"Oleh karenanya saya bersemangat sekali bahwa kuliner ini harus dibukukan karena saya sendiri kalau ke pergi kota-kota tertentu yang dicari adalah kuliner. Nah kalau kuliner ini bangkit, maka banyak sekali orang yang punya kesempatan untuk bekerja. Mereka punya kesempatan untuk mengembangkan bisnis," tambahnya.

Sebagai informasi, hingga saat ini terdapat 61 tempat peristirahatan pengemudi atau rest area yang tersebar di sepanjang ruas Tol Trans Jawa. Budi menganggap, jumlah tersebut cukup untuk memfasilitasi para pengendara beristirahat.

Namun, ia meminta kepada Jasa Marga untuk dapat memperluas tempat parkir pada rest area Tol Trans Jawa, agar dapat meningkatkan daya tampung pada saat tingkat kepadatan arus lalu lintas tinggi seperti pada musim mudik lebaran, Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Sekarang ini setiap 15 km ada, jadi ada 61 rest area. Kita lihat memang pada saat hari-hari biasa atau libur seperti ini tidak ada masalah. Tetapi pada saat lebaran itu memang kurang tempatnya, harus disiasati dengan menambah tempat parkir. Jadi kalau saya bilang tetap saja segini dulu tapi tempat parkirnya diperluas supaya pada saat lebaran daya tampungnya lebih banyak," tuturnya.

Langkah mengembangkan bisnis kuliner lokal di rest area Tol Trans Jawa adalah berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo. Presiden sempat mengutarakan agar menu khas lokal bisa tersedia di rest area sehingga membantu perekonomian setempat.

Menhub Paparkan Bukti Infrastruktur Mampu Genjot Ekonomi

Menhub jajal kuliner rest area Tol Trans Jawa.
Menhub jajal kuliner rest area Tol Trans Jawa. Dok: Kemenhub

Sebelumnya, Budi Karya Sumadi menegaskan, pembangunan infrastruktur seperti jalan tol tidak hanya bertujuan meningkatkan konektivitas.

Menurut dia, pembangunan infrastruktur jalan tol harus berdampak pada  menggeliatnya aktivitas ekonomi daerah sekitar dan kemudian mengerek pertumbuhan ekonomi daerah.

"Tetapi kami tidak ingin bahwa sampai konektivitas ada tugas dari Bapak Presiden untuk saya bahwa konektivitas itu harus, tapi yang seperti  apa? Yang delivered. Fungsi jalan tol tidak hanya sekadar menghubungkan Jakarta-Semarang-Solo- Surabaya. Ada arti untuk masyarakat," kata dia, saat ditemui, di sela-sela kunjungan kerja bertajuk 'Weekend Bareng Menhub', di Rest Area 207A, Tol Palikanci, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu kemarin.

Budi mengatakan, dari perbincangan dengan pemerintah daerah, menunjukkan pembangunan infrastruktur memang berdampak positif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

"Saya ketemu dengan wali kota Cirebon, bilang, begitu banyak tambahan kunjungan wisata. Restoran tambah penuh," ujar dia.

"Di Nganjuk, tadi Bu Dessy (Dirut Jasa Marga) cerita ada sekelompok orang membuat industrial estate, luasnya 100 hektar. Jadi industrial estate tidak perlu di Surabaya, bisa di situ. Kalau ada 100 hektar ada berapa orang yang bisa bekerja di Nganjuk," imbuhnya.

Hal tersebut, kata dia akan menjawab berbagai keraguan yang sempat dilontarkan pada saat pemerintah mulai mengerjakan proyek infrastruktur secara masif.

"Ada yang bilang jalan tol bangun untuk apa? Makan jalan tol? Kita buktikan bahwa jalan tol memberikan makna bagi masyarakat," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya