MRT Jakarta Bakal Bina 16 UMKM Lokal di 5 Stasiun Ini

16 UMKM yang akan dibina terdiri dari 3 kelompok UMKM yang berbeda yaitu fesyen, kuliner, dan kriya.

oleh Bawono Yadika diperbarui 24 Jan 2019, 19:23 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2019, 19:23 WIB
PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta berencana membina 16 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) retail yang tersebar di 5 stasiun tertentu. Liputan6.com/Bawono Yadika
PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta berencana membina 16 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) retail yang tersebar di 5 stasiun tertentu. Liputan6.com/Bawono Yadika

Liputan6.com, Jakarta PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta berencana membina 16 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) retail yang tersebar di 5 stasiun tertentu. UMKM ini akan dibina melalui program inkubator bisnis perseroan.

Direktur Pengembangan dan Dukungan Bisnis PT MRT Jakarta Ghamal Peris menuturkan, 16 UMKM yang akan dibina terdiri dari 3 kelompok UMKM yang berbeda yaitu fesyen, kuliner, dan kriya.

UMKM ini rencananya akan tersebar di 5 stasiun strategis seperti Lebak Bulus, Duku Atas, Haji Nawi, serta Fatmawati. "Kita juga kerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Jadi kita memang ingin UMKM bisa naik level. Kita sediakan akses di 5 stasiun strategis ini," ujarnya di Kantor MRT, Jakarta, Kamis (24/1/2019).

Dia mengungkapkan, tidak semua UMKM dapat mendaftar untuk program ini, ada beberapa syarat khusus yang mesti dipenuhi terlebih dahulu. Itu antara lain tidak memiliki toko di pusat perbelanjaan kategori A serta pengusaha tidak mewaralabakan usahanya.

"Jadi memang yang tidak mewaralabakan usahanya, bukan yang sudah well-established. Mereka juga harus laporkan laporan keuangan dalam 1 tahun. Jadi ini bukan untuk coba-coba, melainkan mereka yang sudah punya konsep bisnis namun butuh platform usaha," imbuhnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Yuk, Cari Tahu Soal MRT Jakarta di Mini Information Center
Petugas rapi-rapi di area mini information center Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, Jumat (4/1). Pembangunan pusat layanan informasi ini untuk menyambut MRT Jakarta. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sementara itu, untuk biaya yang mesti dikeluarkan, pihaknya mengenakan biaya sewa sebesar Rp 1.360.000 per bulan. UMKM ditargetkan dapat menyasar keramaian pengguna mrt pada hari-hari kerja.

"Jadi memang supaya jadi benchmark bagaimana stasiun-stasiun nantinya bakal tawarkan produk dengan kualitas baik. Dan MRT ini kekuatanya adalah traffic, jadi memang weekdays yang ramai pengunjung," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya