Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengungkapkan fakta hasil tes Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2017 (CPNS 2017) milik putri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kahiyang Ayu.
Dikutip dari Antara, Kahiyang Ayu memang pernah mengikuti seleksi tes CPNS 2017 sebagai Pemeriksa Pertama Pemerintah Kota Surakarta. Lantas, bagaimana hasilnya?
Advertisement
Baca Juga
Dalam tes tersebut, Kahiyang tidak berhasil lolos CPNS. Total capaian poin Kahiyang adalah 300, terdiri dari nilai Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 50, Tes Intelegensia Umum (TIU) 95, dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) 155.
Sementara merujuk pada peraturan CPNS saat itu, seorang peserta CPNS dinyatakan lolos bila memenuhi passing grade 70 untuk TWK, 75 untuk TIU, dan 126 untuk TKP.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 01, Jokowi menyebut proses seleksi Aparatur Sipil Negara (ASN) di era pemerintahannya sudah berjalan dengan transparan dan akuntabel. Bahkan, begitu transparannya, anak Jokowi sendiri, Kahiyang Ayu, tidak lolos seleksi CPNS yang digelar pada Oktober 2017 lalu.
"(Soal tes CPNS) rekrutmennya berjalan dengan transparan, akuntabel, dan bisa semua orang melihat dan sekarang sudah kita lakukan. Semuanya bisa cek, hasilnya juga bisa cek, anak saya tidak bisa diterima di situ karena memang tidak lulus," kata Jokowi dalam Debat Capres, Kamis (17/1/2019), seperti dikutip dari laman Antara.
Penerimaan CPNS 2018
Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Syafruddin, saat awal pelaksanaan Seleksi CPNS 2018, menyebutkan bahwa pada 2018 penerimaan CPNS kembali dibuka.
Pemerintah membuka lowongan baru menjadi PNS untuk 238.015 posisi, terdiri atas 51.271 formasi untuk 76 kementerian dan lembaga di tingkat pusat, dan 186.744 formasi untuk 525 pemerintah daerah seluruh Indonesia.
Syafruddin mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia hendak mencari talenta terbaik di antara jutaan anak bangsa untuk mengabdi kepada negara. Oleh karenanya, sejak awal, pelaksanaan seleksi CPNS 2018 sudah dipersiapkan dengan matang.
"Tidak boleh cacat, harus berlangsung transparan dan bersih," kata Syafruddin.
Karena itulah, ia menegaskan bahwa negara sampai melibatkan Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk membantu pengamanan pelaksanaan seleksi CPNS ini. Bukan hanya pengamanan fisik, tapi juga pengamanan siber, ancaman hacker, dan lain-lain.
"Supaya mereka yang berjuang, ikut seleksi CPNS, bisa menerima hasil dengan ikhlas. Kalau dia lulus, Alhamdulillah. Kalau tidak lulus, dia akan menerima," tutupnya.
Advertisement