KKP Tepis Hoaks Soal Ikan Makan Tubuh Korban Tsunami

KKP berharap konsumsi makan ikan di wilayah terdampak tsunami seperti di Kabupaten Pandeglang bisa terus meningkat setiap tahun.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Feb 2019, 20:22 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2019, 20:22 WIB
Semester I 2018, Ekspor Perikanan Alami Peningkatan
Nelayan memindahkan ikan laut hasil tangkapan di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Kamis (26/10). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan hasil ekspor perikanan Indonesia menunjukkan peningkatan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meminta agar masyarakat yang terdampak bencana tsunami tidak ragu mengkonsumsi ikan. Permintaan itu, sekaligus menepis adanya isu yang menyebut bahwa ikan laut hasil tangkapan nelayan mengkonsumsi tubuh korban tsunami.

"Itu semua berita bohong, makanya kami (KKP) terus mengedukasi ke masyarakat tidak ada hubungannya antara bencana tsunami dengan makan ikan,” kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (PDSPKP-KKP), Rifky Effendi Hardijanto, melalui keterangan resminya, di Jakarta, Jumat (1/2/2019).

Rifky mengatakan, sejatinya tidak ada yang mau ada bencana apalagi seperti tsunami. Namun, belakangan ini muncul hoaks yang menyebutkan ikan makan korban tsunami. Sehingga timbul keraguan di masyarakat untuk mengkonsumsi ikan laut. "Sekali lagi itu berita hoax. Makanya itu yang harus kita luruskan," imbuhnya.

Rifky menekankan kegiatan makan ikan merupakan upaya reguler yang biasa dilakukan untuk mendorong konsumsi ikan nasional. Karena itu, dirinya menegaskan, bahwa isu ikan laut makan korban tsunami adalah persepsi yang salah.

Dirinya pun berharap, konsumsi makan ikan di wilayah terdampak tsunami seperti di Kabupaten Pandeglang bisa terus meningkat setiap tahun.

"Di sini kita hadir untuk menangkis isu. Ini adalah sebuah kesalahan persepsi. Karena pada dasarnya ikan itu pemilih dalam hal mencari makan. Tentu kita ingin yang tadinya masyarakat Pandeglang yang konsumsi ikannya hanya 25 kilogram per tahun menjadi meningkat, yang diperoleh dari ikan hasil tangkap nelayan sendiri yang bisa dikonsumsi di sini," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Nelayan Trauma

Semester I 2018, Ekspor Perikanan Alami Peningkatan
Nelayan memindahkan ikan laut hasil tangkapan di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Kamis (26/10). Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), ekspor perikanan naik 7,21 persen dibanding periode yang sama tahun 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lebih jauh, Rifky tak menampik pasca bencana tsunami pada 22 Desember 2018 lalu, para nelayan mengalami trauma dan mengakibatkan ratusan perahu nelayan rusak.

Oleh karena itu, untuk mendukung para nelayan untuk melaut lagi pihaknya akan memberikan bantuan alat tangkap dan menginstuksikan BUMN datang ke Pandeglang membeli ikan tangkapan nelayan.

“Saya tahu, pasti para nelayan ada trauma. Tapi pasti mereka harus fokus pada kehidupan keluarganya. Karenanya KKP memberikan bantuan berupa alat tangkap bagi nelayan yang alat tangkapnya rusak akibat tsunami. Ini jelas menjadi perhatian Pemerintah bersama sama dengan komponen masyarakat lainnya untuk segera me-recovery,” pungkasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya