Bengkel Bergerak Upaya KKP Bantu Nelayan Korban Bencana Kembali Melaut

Sebanyak empat mobil bengkel bergerak telah berada di Kabupaten Pandeglang, Banten dan siap dioperasionalkan.

oleh Bawono Yadika diperbarui 29 Jan 2019, 20:46 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2019, 20:46 WIB
Bengkel bergerak nelayan berupa mobil pelayanan yang dapat digunakan sebagai sarana perbaikan mesin kapal perikanan. Dok KKP
Bengkel bergerak nelayan berupa mobil pelayanan yang dapat digunakan sebagai sarana perbaikan mesin kapal perikanan. Dok KKP

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap berupaya membantu nelayan yang terdampak bencana alam. Salah satu caranya melalui bengkel bergerak untuk memperbaiki sarana penangkapan ikan nelayan. 

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) M. Zulficar Mochtar mengatakan, bengkel bergerak nelayan berupa mobil pelayanan yang dapat digunakan sebagai sarana perbaikan mesin kapal perikanan.

Mobil itu berisi peralatan teknis permesinan kapal perikanan lengkap dengan teknisi dari Balai Besar Penangkapan Ikan Semarang dan Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu.

"Bengkel bergerak diharapkan dapat membantu dan meringankan para nelayan yang tengah memperbaiki sarana penangkapan ikan karena tsunami. Pemerintah terus mendorong agar aktivitas nelayan dan perekonomian masyarakat tidak terhenti," tuturnya dalam keterangan tertulis, Selasa (29/1/2019).

Dia mengungkapkan, sebanyak empat mobil bengkel bergerak telah berada di Kabupaten Pandeglang, Banten dan siap dioperasionalkan.

 

Bengkel bergerak nelayan berupa mobil pelayanan yang dapat digunakan sebagai sarana perbaikan mesin kapal perikanan. Dok KKP
Bengkel bergerak nelayan berupa mobil pelayanan yang dapat digunakan sebagai sarana perbaikan mesin kapal perikanan. Dok KKP

Mobil bengkel bergerak ini direncanakan akan beralih dari satu lokasi ke lokasi lain hingga ke Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

DJPT juga telah melakukan identifikasi dengan menggandeng Yamaha melaksanakan program CSR (Corporate Social Responsibility) untuk memperbaiki mesin tempel kapal perikanan berukuran 3 Gross Tonnage (GT) pada minggu ini. Sebanyak 66 unit telah terdata dan kemungkinan masih akan terus bertambah.

"Kami gandeng berbagai pihak melakukan program CSR untuk bersama-sama membantu dan memulihkan lokasi terdampak bencana. Rehabilitasi dilakukan secara bertahap, tidak hanya dari sisi perikanan tangkap saja tetapi kelautan dan perikanan secara menyeluruh," pungkasnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya