Miliarder Ini Bangkrut Usai Kalah Perang Bisnis dari Saudaranya

Anil Ambani meminta bantuan pengadilan untuk menangani ancaman kebangkrutan perusahaannya.

oleh Athika Rahma diperbarui 08 Feb 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2019, 21:00 WIB
Anil Ambani (© AFP 2008)
Chairman of India's Reliance Power Anil Ambani watches proceedings at a ceremony to mark the listing of the company at The Bombay Stock Exchange (BSE) in Mumbai on February 11, 2008. AFP PHOTO/Sajjad HUSSAIN

Liputan6.com, New Delhi - Siapa bilang bisnis besar jauh dari kata bangkrut? Meskipun membangun bisnis perlu usaha keras bertahun-tahun, kebangkrutan bisa menerpa kapan saja dalam waktu yang sangat singkat.

Seperti perusahaan telekomunikasi besar di India, Reliance Communication, yang didirikan  miliarder Anil Ambani. Ambani terancam bangkrut dan sedang berusaha menyelamatkan bisnisnya.

Dikutip dari CNN Business, Jumat (08/02/2019), minggu lalu miliarder nomor satu di India ini mendatangi Pengadilan Hukum Perusahaan Nasional India dan meminta bantuan untuk menjual aset perusahaannya dan melunasi utang-utang yang ada.

Senin lalu, saham Reliance Communication dikabarkan anjlok sebesar 50 persen. Perusahaan bernilai USD 7 miliar itu pun terancam tutup bila keadaan terus seperti ini.

Pengadilan kemudian memberi kesempatan pada sang miliarder untuk segera menjual asetnya dan membayar utang-utang dalam kurun waktu 9 bulan. Jika gagal, maka perusahaannya dinyatakan bangkrut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penyebab Saham Perusahaan Anjlok

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Anil Ambani telah mendirikan Reliance Communication sejak dua dekade yang lalu. Kakaknya, Mukesh Ambani, tidak mau kalah. Pada 2016, ia kemudian optimistis meluncurkan operator seluler miliknya yang dinamai Reliance Jio.

Untuk menggaet pasar, Reliance Jio ditawarkan dengan fasilitas gratis internet 4G selama 6 bulan. Setelahnya, harga internet 4G ini pun dipatok dengan tarif yang sangat murah. 

Hal ini memicu perang tarif antar provider, yang mana provider sang kakak dan sang adik, dan menyebabkan penurunan tarif internet yang tadinya sekitar USD 3 per GB menjadi USD 0,6 per GB saja.

Reliance Communication kemudian berencana bekerja sama dengan Reliance Jio, namun Departemen Telekomunikasi India melarang rencana tersebut karena ragu Reliance Communication dapat membayar utangnya.

Minggu lalu, perusahaan dikabarkan tidak menghasilkan kesepakatan yang baik dengan 40 calon investor. Hal ini membuat Mukesh Ambani menang dari perang tarif, dan kekayaannya ditaksir mencapai USD 50 miliar, jauh lebih besar dari kekayaan sang adik yang hanya USD 2 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya