Penguatan Dolar AS Turunkan Harga Emas

Harga emas di jalur penurunan bulanan pertama dalam lima bulan terakhir.

oleh Nurmayanti diperbarui 01 Mar 2019, 06:46 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2019, 06:46 WIB
Ilustrasi Harga Emas Naik (4)
Ilustrasi Harga Emas Naik (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, London - Harga emas turun mendekati level terendah dalam dua minggu dipicu penguatan Dolar Amerika Serikat (AS) dan data ekonomi AS yang lebih kuat dari prediksi. Ini membuat harga emas di jalur penurunan bulanan pertama dalam lima bulan terakhir.

Melansir laman Reuters, Jumat (1/3/2019), harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi USD 1.314 per ons, setelah mencapai titik terendah USD 1.312,43, terlemah sejak 15 Februari. Adapun emas berjangka AS turun 0,4 persen menjadi USD 1.316,1 per ounce.

“Emas lebih banyak didorong oleh data saat ini. Kami memiliki data produk domestik bruto (PDB) yang lebih baik dan itu adalah pendorong terbesar untuk mundurnya emas. Emas terluka oleh kenaikan dolar setelah rilis data,” kata Phil Streible, Ahli Strategi Komoditas Senior RJO Futures di Chicago.

Dolar menguat versus enam mata uang utama lainnya, setelah laporan Departemen Perdagangan AS menunjukkan kenaikan tahunan sebesar 2,6 persen dalam produk domestik bruto untuk kuartal keempat.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan PDB akan tumbuh 2,3 persen di kuartal keempat.

Data PDB yang kuat datang setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan bank sentral tidak terburu-buru untuk memutuskan kenaikan suku bunga di masa depan.

"Dari sudut pandang teknis, penurunan di bawah USD 1.320 dapat membuka ruang untuk penurunan lebih lanjut ke posisi USD 1.300, area yang kemungkinan akan menghentikan skenario bearish jangka pendek," kata kepala analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa dalam sebuah catatan.

Investor juga tetap memantau ketegangan antara India dan Pakistan yang terlibat dalam serangan balasan, dan perkembangan pembicaraan perdagangan AS-China.

Emas dianggap sebagai aset yang aman selama masa ketidakpastian ekonomi atau politik.

 

Ilustrasi Harga Emas (4)
Ilustrasi Harga Emas

Di antara logam mulia lainnya, harga paladium naik 0,9 persen menjadi USD 1.542 per ons, setelah mundur dari puncaknya sepanjang masa di USD 1.565,09 yang diskalakan pada awal pekan ini. Logam ini mencatat kenaikan persentase bulanan terbesar sejak November 2016.

“Palladium adalah bitcoin logam. Setiap kemunduran akan menjadi peluang pembelian daripada peluang penjualan, ”kata Eli Tesfaye, ahli strategi pasar senior untuk broker RJO Futures di Chicago.

Sementara harga perak turun 1 persen menjadi USD 15,58 per ounce dan turun sekitar 3 persen untuk bulan ini, terlemah sejak Agustus.

Harga platinum naik 0,3 persen menjadi USD 867, setelah mencapai level tertinggi sejak 7 November di USD 876 pada awal sesi. Harga juga menandai kenaikan bulanan terbesar sejak Januari 2018, setelah naik lebih dari 5 persen.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya