Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat dana asing masuk (inflow) ke dalam negeri sebesar Rp 68 triliun hingga Selasa (5/3/2019).
Dana investor asing tersebut berasal dari pembelian Surat Berharga Negara (SBN) maupun portofolio saham. Â
"Inflow masuk sekitar Rp 68 triliun," ujar Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta.
Advertisement
Baca Juga
Masuknya dana asing ini didorong tekanan global semakin mereda. Salah satunya, dengan ada negosiasi antara Amerika Serikat (AS) dan China untuk mengakhiri perang dagang.Â
Di sisi lain, kebijakan normalisasi moneter The Federal Reserve (The Fed) juga melambat. Bank sentral negara Paman Sam itu diproyeksikan hanya menaikkan suku bunga satu kali pada 2019.
"Jadi rupiah sekarang sudah sangat stabil sekali karena yang suplai ada (capital inflow)," tutur Nanang.Â
Nanang melanjutkan, pasar keuangan Indonesia juga semakin membaik dengan ada instrumen Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) sehingga tidak hanya bergantung pada perdagangan spot dan swap.Â
"Kita memastikan kecukupan likuiditas dipasar antar bank cukup, jadi bank tidak perlu khawatir," ujar dia.Â
Â
Reporter: Anggun P.Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Â
Hingga Akhir Februari, Aliran Modal Asing Masuk RI Capai Rp 63 Triliun
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat arus masuk modal asing (capital inflow) ke Indonesia hingga akhir Febuari 2019 mencapai Rp 63 triliun. Aliran dana tersebut masuk melalui portofolio Surat Berharga Negara (SBN), pasar saham dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
"Aliran modal asing masuk sampai 28 Februari 2019 secara total year to date Rp 63 triliun," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat ditemui di Kompleks Masjid BI, Jakarta, Jumat 1 Maret 2019.
Dia merincikan, dari total aliran modal asing sebesar Rp 63 triliun tersebut, yang masuk melalui SBN mencapai Rp 49,5 triliun. Kemudian masuk ke pasar saham mencapai Rp 12,6 triliun serta ke SBI sebesar Rp 1,4 triliun.
Perry mengatakan, aliran modal asing yang masuk pada periode ini juga lebih tinggi dibandingkan periode pada tahun sebelumnya.
"Ingat bahwa awal Februari tahun lalu mulai terjadi pembalikan modal asing. Jadi tahun lalu hanya Rp 6 triliun yang masuk ke SBN Rp 12 triliun tapi yang keluar dari saham Rp 7,4 triliun," ucap dia.
Dengan capaian tersebut membuktikan bahwa tingkat kepercayaan investor global terhadap Indonesia masih cukup bagus. Hal ini tidak terlepas dari berbagai langkah kebijakan Bank Indonesia, bersama pemerintah maupun Otoritas Jasa Keuangan.
"Berlanjutnya aliran modal asing masuk ke khususnya portofolio ini menunjukkan memang confident investor terhadap prospek ekonomi Indonesia terhadap kebijakan-kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah dan Bank Indonesia dan berbagai pihak, dan juga bagaimana aspek pengembangan pasar itu menunjukan confidentnya cukup bagus," tutur dia.
Dengan derasnya aliran modal asing yang masuk, pihaknya memperkiraan neraca pembayaran pada kuartal I 2019 akan mengalami surplus. "Itu juga menunjukan bahwa sesuai dengan perkiraan kita di Kuartal I 2019 neraca pembayaran diperkirakan akan mengalami surplus," pungkasnya.
Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement