Sri Mulyani Ungkap Sebab Indonesia Tetap Menarik bagi Investor

Komitmen pemerintah untuk terus memperbaiki ease of doing business, salah satunya lewat penyederhanaan proses perizinan investasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mar 2019, 18:10 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2019, 18:10 WIB
Sri Mulyani Mencatat, Defisit APBN pada Januari 2019 Capai Rp 45,8 T
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memastikan Indonesia akan tetap menarik bagi investor berinvestasi di tengah pelemahan ekonomi global yang sedang terjadi. Daya tarik pertama Indonesia adalah jumlah populasi penduduk Indonesia yang besar serta didominasi usia muda.

Kondisi ini memunculkan potensi pasar yang besar. "Indonesia memiliki banyak sekali keunggulan dibandingkan dengan negara yang mungkin populasinya sama-sama 200 juta (jumlah penduduknya), tapi mereka lebih aging karena ini akan menimbulkan dinamika dari sisi labour marketnya, marketnya, kemampuan kita menarik lebih banyak modal ke dalam negeri," kata dia, di BSD, Tangerang Selatan, Selasa (12/3/2019).

Menurut Sri Mulyani, populasi muda merupakan daya tarik yang luar biasa. "Seperti yang kita lihat hari ini banyak talent dari anak muda yang bisa menjadi problem solver melalui pendidikan seperti Binus, Apple, ini menjadi daya tarik utk orang-orang masuk di indonesia," imbuhnya.

Selain itu, komitmen pemerintah untuk terus memperbaiki ease of doing business, salah satunya lewat penyederhanaan proses perizinan, yang dinilai memberikan sinyal positif bagi investor.

"Kita memberlakukan simplifikasi dengan OSS (online single submission). Itu menggambarkan pemerintah memiliki komitmen yang dilihat oleh investor untuk mengundang investasi dari dalam maupun luar negeri. Jadi komitmen itu terjaga," jelas dia.

 

Reporter: Wilfridus Setu Umbu

Sumber: Merdeka.com

Hal Lain

20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Hal berikut yang menjadi modal Indonesia untuk menarik investasi adalah infrastruktur yang sudah mulai terbangun.

"Infrastruktur karena infrastruktur sudah mulai terbangun, Jawa sudah connected, masuk Sumatera. Listrik sudaj hampir semua tersalurkan, dan juga internet dengan Palapa Ring kita membuat Indonesia tidak hanya konsentrasi di Jawa. Daya tarik investasi jadi jauh lebih besar.

"Juga di daerah di luar Jawa dimana koneksinya juga lebih baik. Saya rasa kalau pemerintah tetap menjaga policy-nya konsisten, makro (ekonomi) stabil inflasi rendah, pertumbuhan ekonomi tinggi," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya