Pemerintah Perintahkan Bulog Impor 100 Ribu Ton Bawang Putih

Bawang impor nantinya akan didatangkan sebelum Lebaran.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mar 2019, 17:29 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2019, 17:29 WIB
bawang putih
ilustrasi bawang putih/copyright Rawpixel

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah sudah memerintahkan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengimpor bawang putih sebesar 100 ribu ton. Impor ini untuk mengendalikan harga bawang putih yang mengalami kenaikan.

"Bawang putih lagi naikkan Rp 45.000 jadi kita tugaskan Bulog untuk impor segera. Kalau angkanya kira-kira 100.000 ton untuk menarik lagi harganya ke arah Rp 25.000," ujar Menko Darmin di Kantornya, ditulis Selasa (19/3/2019).

Dia mengatakan, impor bawang putih memang dilakukan setiap tahun. Sebab, Indonesia belum bisa menghasilkan sendiri bawang putih. Bawang impor nantinya akan didatangkan sebelum Lebaran.

"Bulan ini orang bulan ini naik masa ditunggu bulan depan. Nah setiap tahun itu misalnya kita impor bawang putih mungkin 400 ribuan itu setiap tahun karena itu sudah termasuk yang boleh impor kalau mereka udah nanem juga kan ada rulenya aturan main begitu jadi angka itu sekitar 400 ribu-500 ribu-an," jelasnya.

"Kalau swasta mengalir saja kalau dia sudah ada bukti ya silahkan dibuktikan ke perdagangan akan diterbitkan izinnya (impor). Kalau 100.000 itu tanpa syarat harus nanem karena kita harus mendorong harga turun sebelum Lebaran," tandasnya.

 

 Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com


Upaya Stabilkan Harga

Harga Bawang Merah Naik Hingga Rp5000/Kg
Seorang pedagan bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati sedang merapihkan dagangannya, Jakarta, Jumat (19/6/2015). Memasuki bulan Ramadan sejumlah harga sayur mengalami kenaikan harga. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Sebelumnya, Pemerintah tengah mencari upaya mengendalikan kenaikan harga bawang putih yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan. Kenaikan harga bawang putih diketahui terjadi hampir di seluruh nusantara.

"Bawang putih saja ya yang harganya agak tinggi. Coba tanya BPS deh. (Kenaikan) saya lihatnya nasional," ujar Dirjen Perdagangan dalam Negeri Kemendag, Tjahya Widayanti di Kantor kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (18/3).

Tjahya mengatakan, mayoritas atau sebanyak 90 persen kebutuhan bawang putih selama ini berasal dari impor. Meski demikian, pemerintah belum memutuskan akan membuka keran impor kembali untuk mengendalikan kenaikan harga bawang putih.

"Itu tadi (dibahas) mengenai beras, bawang putih juga jagung. Soal bawang putih, kita lihat kemungkinan iklim yang terjadi nanti ke depannya sehingga ini (impor) stop, masih ada enggak, gitu. Langkahnya ya, kan itu (bawang putih) 90 persen impor ya," jelasnya.

Sementara itu, Kabiro Humas Kementan Agung Hendriadi, mengatakan pemerintah sudah menugaskan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menjaga ketersediaan pasokan bawang putih agar tidak sampai terjadi kelangkaan.

"Ya bawang putih kan memang sudah mau penugasan kepada Bulog ya, tapi tidak seluruhnya. Tadi pak Menko mengatakan sekitar 100 ribu ton, seperenam dari 600 ribu ton," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya