Perhutani Teken Kesepahaman Tanggap Bencana dengan BNPB

Pulau Jawa sudah mengalami kerusakan ekologis yang sangat memprihatinkan sehingga BNPB menyarankan Perhutani untuk menjalin kerja sama dalam menjaga kelestarian hutan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 21 Mar 2019, 12:45 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2019, 12:45 WIB
Ilustrasi hutan
Ilustrasi hutan. Sumber foto: unsplash.com/Julien R.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna menandatangani Nota Kesepahaman dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tentang Penanggulangan Bencana.

Dalam kegiatan tersebut turut dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (tripartit) antara Perhutani, BNPB dan PT Sulotco Jaya Abadi (Kapal Api) tentang Pemanfaatan Kawasan Hutan untuk Budidaya Tanaman Kopi Guna Mendukung Kegiatan Penanggulangan Bencana serta penandatanganan nota kesepahaman antara Perhutani, BNPB dan PT Galih Jaya tentang Penguatan Logistik dalam Penanggulangan Bencana.

Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo menyampaikan, Pulau Jawa sudah mengalami kerusakan ekologis yang sangat memprihatinkan sehingga pihaknya memberikan saran salah satunya ke Perhutani untuk menjalin kerjasama dalam menjaga kelestarian hutan di Jawa dan membuat program-program ekonomi yang turut memperhatikan ekologis.

"Masyarakat perlu turut dilibatkan dalam program tersebut agar masyarakat mendapat nilai tambah dan meningkatkan ekonomi mereka sambil mengembalikan fungsi konservasi hutan di pulau Jawa," jelas Doni dalam keterangannya, Kamis (21/3/2019).

Pada kesempatan yang sama Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna menjelaskan, kerjasama yang dilakukan ini dalam mendukung penanggulangan bencana dan pengembalian fungsi hutan baik secara ekologis maupun kemanfaataan sosial ekonomi bagi masyarakat dengan optimalisasi pemanfaatan lahan hutan sebagai bentuk upaya preventif.

"Dengan banyak terjadinya eksploitasi hutan yang berlebihan tanpa perencanaan yang baik oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, maka timbul berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor yang menimbulkan korban jiwa," tambah dia.

"Sehingga kerjasama ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga keberadaan hutan dengan lestari, mengelola lingkungan dan ekonomi dengan arif dan bijaksana," pungkas Denaldy.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kepala BNPB Ungkap Sebab Kebakaran Hutan dan Lahan, 99 Persen Ulah Manusia

Ilustrasi hutan
Ilustrasi hutan (iStock)

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengungkap, penyebab kebakaran hutan dan lahan di wilayah Indonesia adalah kesalahan manusia. Hanya sebesar 1 persen saja penyebab kebakaran hutan dan lahan akibat alam.

"Antara lain, tidak sengaja karena buang puntung rokok atau membakar sampah, disengaja karena ingin membuka lahan, dan disengaja karena dibayar. Alasannya adalah dampak kurangnya lapangan kerja" ujarnya di Bengkalis, ditulis Selasa (5/3/2019).

Menurut Doni, manusia melakukan tindakan demikian lantaran himpitan ekonomi masyarakat. Solusinya, lanjut Doni, masyarakat bisa memanfaatkan lahan subur di Riau dalam rangka meningkatkan komoditas ekonomi rakyat seperti kopi dan lada.

Di samping itu, Doni menilai, jika pemanfaatan lahan bisa terealisasi, hal tersebut juga berdampak pada upaya pencegahan kebakaran. Secara tidak langsung, mitigasi telah dilakukan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya