Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan jika Indonesia harus mampu menghadapi berbagai rintangan yang ada. Ini demi menjadikan Indonesia sebagai negara besar.
"Indonesia pada 2045 akan jadi negara dengan ekonomi terkuat keempat besar di dunia. Sebab itu kita harus menyiapkan langkah dan menghadapi rintangan yang ada di depan kita," kata Jokowi di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
Baca Juga
Jokowi mengakui jika masih ada pekerjaan besar terkait dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi negara sebesar Indonesia.
Advertisement
"Demi kesejahteraan harus tahu apa yang dibutuhkan rakyat, diinginkan rakyat," tegas dia.
Itu sebabnya, Jokowi mengaku selalu turun ke bawah, ke desa dan berbagai daerah untuk mengontrol langsung program pembangunan yang dilakukan atau sedang berjalan di lapangan.
"Jangan ada progrram mangkrak di jalan," tegas dia.
Kembali dia meminta agar rakyat Indonesia tidak pesimis dan merasa lemah serta rendah diri. "Karena bangsa ini bangsa besar dan negara besar, bangsa besar dan miliki harapa sangat baik," dia menandaskan.
Â
Jokowi Lanjut Fokus Bangun Infrastruktur
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan akan terus melanjutkan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Ini seperti yang dia lakukan dalam 5 tahun kepemimpinannya.
"Tidak ada satu pun negara maju yang tak memiliki infrastruktur yang baik. Negara maju pasti memiliki infrastruktur yang baik," jelas Jokowi pada kampanye akbar yang berlangsung di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
Dia mengaku telah membangun infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia dalam 5 tahun kepemimpinannya.
Selain infrastruktur, Jokowi mengaku akan fokus pada pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM). Ini demi menciptakan SDM yang unggul dan berkualitas.
Dia juga meminta agar rakyat Indonesia terus optimis dan meninggalkan sikap pesimis dengan membangun Indonesia.
"Tidak ada satu pun negara yang maju dan sejahtera kalau rakyat terpecah belah. Tidak ada negara maju di manapun yang rakyatnya pesimis," tegas Jokowi.
Advertisement