Tak Ada Lagi Desa di Pulau Jawa pada 2045

Pertumbuhan penduduk akan mendorong urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota) dan tumbuhnya kota kecil dan sedang di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Apr 2019, 18:15 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2019, 18:15 WIB
Imbas Hujan Deras, Banjir dan Macet Terjadi di Sejumlah Ruas Ibu Kota
Kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jakarta, Selasa (2/4). Hujan deras yang mengguyur Jakarta menyebabkan sejumlah jalan tergenang banjir hingga mengakibatkan kemacetan. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan penduduk akan mendorong urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota) dan tumbuhnya kota kecil dan sedang di Indonesia. Sementara itu, kota-kota besar dan daerah peri urban akan membentuk mega urban.

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang P.S. Brodjonegoro menyebutkan pulau Jawa di tahun 2045 akan menjelma seluruhnya menjadi wilayah perkotaan. "Island City yang isinya perkotaan dari ujung ke ujung," kata menteri Bambang dalam paparan Visi Indonesia 2045, di Four Season Hotel, Jakarta, Senin (22/4/2019).

Selain itu, dia mengatakan, pada 2035, lebih dari setengah penduduk akan tinggal di perkotaan. "Penduduk Indonesia di perkotaan sudah 73 persen, dan khususnya Jawa itu 90 persen tinggal di perkotaan. Jadi, penduduk desa akan menjadi minoritas nanti," ujarnya.

Konsentrasi penduduk perkotaan di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten mencapai 76 juta jiwa dan membentuk megapolitan Jakarta-Bandung.

"Kalau Jakarta dan Bandung nanti menjadi satu akan tercipta kawasan megapolitan yang besar dengan penduduk 76 juta," ujarnya.

Oleh sebab itu, dia mendorong pembangunan infrastruktur terutama bidang transportasi di perkotaan harus semakin gencar dilakukan. Dia menyebutkan hal ini sudah diawali dengan pembangunan MRT di Jakarta yang baru diresmikan baru-baru ini.

"Bayangkan kalau bangun MRT baru 16 km saja sudah heboh banyak cerita, ini harus beresolusi 76 juta orang tinggal di perkotaan yang tidak mungkin pergerakannya mengandalkan kendaraan pribadi, harus lari pada angkutan umum," tutupnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jumlah Kelas Menengah Naik, Indonesia Siap Jadi Negara Maju pada 2038

Komisi XI DPR RI Gelar Rapat Kerja Dengan Bappenas
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (19/9). Bambang memaparkan pagu anggaran 2019 untuk Kementerian PPN/Bappenas turun menjadi Rp1,781 triliun. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Bambang mengungkapkan, Indonesia akan mampu menjelma menjadi negara maju pada 2038 mendatang. Hal itu ditandai dengan meningkatnya jumlah kelas menengah di Indonesia di tahun tersebut.

"Apa sih ciri negara maju? ciri negara maju sebenarnya simpel, penduduknya didominasi oleh kelas menengah," kata menteri Bambang dalam paparan Visi Indonesia 2045, di Four Season Hotel, Jakarta, Senin (22/4/2019).

Dia menjelaskan, di Indonesia ke depannya low income atau kelas pendapatan rendah jumlahnya semakin lama akan semakin sedikit dan digantikan oleh middle income atau kelas menengah yang tentunya mempunyai pendapatan yang lebih baik.

"Jdi kita melihat ke sini sudah jelas Indonesia sudah in the right position, kita kebetulan berada di tempat yang benar," ujarnya.

 

Proyeksi jumlah middle income di Indonesia pada 2021 adalah 45 juta penduduk. Kemudian tahun depannya lagi akan naik dua kali lipat menjadi 85 juta penduduk yang artinya banyak masyarakat yang mengalami peningkatan daya beli.

"Kemudian tahun 2030 naik lagi jadi 145 juta, tahun 2040 187 juta dan tahun 2045 223 juta. Padahal penduduk kita pada waktu 2045 itu skeitar 320 juta, berarti yang bukan kelas menengak 100 juta. Jadi artinya yang dominan di penduduk Indonesia adalah kelas menengah dan itulah ciri kita sebagai negara maju," ungkapnya.

Untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju, dia menegaskan ada beberapa hal yang harus dijaga yaitu angka pertumbuhan ekonomi yang konsisten di kisaran 5,1 persen.

"Kalau kita lihat skenario kita ke depan dengan hanya 5,1 persen per tahun, tapi 5,1 ini harus konsisten sebagai rata-rata pertumbuhan, yang paling penting di tahun 2045 PDB kita urutan ke lima dan sudah keluar dari middle income trap (jebakan kelas menengah) di 2038. 2038 jadi negara maju. Jadi kalau dihitung dari sekarang, 19 tahun lagi," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya