2 Strategi Menteri Hanif Dongkrak Kualitas SDM di Indonesia

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyebutkan ada dua langkah pemerintah untuk menggenjot kemampuan SDM di Indonesia.

oleh Athika Rahma diperbarui 24 Apr 2019, 20:21 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2019, 20:21 WIB
Cara Menaker Hanif Bangkitkan Motivasi SMK Bekasi
Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri mendorong siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tak perlu cemas dan khawatir menghadapi persaingan revolusi industri 4.0.  

Liputan6.com, Jakarta - Kualitas sumber daya manusia (SDM) berperan penting dalam menurunkan angka pengangguran. Masyarakat yang punya kemampuan mumpuni dan dapat bersaing akan mendapat pekerjaan yang sesuai. Bahkan, mereka bisa menciptakan lapangan kerja dengan menjadi pengusaha.

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyatakan saat ini ada dua langkah pemerintah untuk menggenjot kemampuan SDM di Indonesia, yaitu dengan masifikasi pelatihan vokasi dan pelibatan industri dalam investasi SDM.

"Kapasitas pelatihannya, cakupan kepesertaannya akan kita tambah. Posisi kita hari ini ada 500 ribu orang, jadi pasti ada masifikasi. Kemudian nanti industri juga akan dilibatkan dalam investasi SDM dengan adanya super tax deduction," ungkapnya di Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Super tax deduction memungkinkan industri mendapatkan pengurangan pajak sebagai ganti dari upaya investasi SDM yang telah dilakukan, sehingga partisipasi industri dapat digenjot.

Hanif melanjutkan, dua hal ini akan terintegrasi dengan kartu pra kerja. Kartu ini akan membantu para angkatan kerja termasuk korban PHK agar mendapatkan pelatihan sekaligus sertifikasinya.

"Nantinya, mereka akan punya alat untuk masuk ke pasar kerja atau masuk ke dunia kerja," ungkapnya.

Simak video pilihan berikut ini:

Menaker: RI Harus Ubah Ekosistem Ketenagakerjaan

Menaker Hanif Pesan Empat Hal ke  CPNS Kemnaker
Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri memberikan pengarahan kepada 277 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kemnaker saat membuka pelatihan dasar CPNS di ruang Serbaguna Kemnaker Jakarta, Senin (8/4/2019).

Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri menilai, ekosistem ketenagakerjaan di Indonesia kaku. Hal ini membuat masyarakat masih kesulitan mendapatkan pekerjaan meskipun memiliki pendidikan.

Oleh karena itu, ekosistem ketenagakerjaan harus diubah menjadi lebih fleksibel.

"Hanya 2 dari 10 orang berpendidikan di Indonesia yang mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kualifikasi mereka," ungkap Hanif dalam paparan Diskusi Prospek Ekonomi 2019-2024 yang diselenggarakan Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) di Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Dirinya menambahkan, bukan lapangan kerja yang membuat pengangguran semakin bertambah, tapi kualitas sumber daya manusia (SDM) itu sendiri.

Bahkan, PHK seharusnya tidak menjadi hal yang ditakuti jika masyarakat punya kemampuan. Mereka bisa membuka bisnis sendiri.

Hanif juga menambahkan, jika Indonesia punya sumber daya manusia yang baik dan ekosistem ketenagakerjaan yang lebih dinamis, masalah investasi akan selesai.

"4 dari 10 masalah investasi di Indonesia adalah masalah ketenagakerjaan, oleh karenanya jika masalah sumber daya manusia dalam dunia kerja selesai, investasi di Indonesia akan semakin lancar," tandasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya