Kondisi Indeks Bisnis Turun di Kuartal I-2019

Adapun beberapa penyebab penurunan indeks bisnis didorong beberapa kategori lapangan usaha.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Mei 2019, 14:12 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2019, 14:12 WIB
BI Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5,4 Persen di 2019
Pemandangan gedung bertingkat di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Kamis (14/3). Bank Indonesia (BI) optimistis ekonomi Indonesia akan lebih baik di tahun 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Tendensi Bisnis (ITB) mencapai 102,10 pada kuartal I-2019. Posisi ini turun apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar 106,28. Sementara, jika dibandingkan dengan kuartal IV-2018, ITB tercatat sebesar 104,71.

"Kondisi bisnis Kuartal I-2018 sebesar 102,10, namun optimisme pelaku bisnis lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya," kata Kepala BPS, Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Senin (6/5/2019).

Adapun penyebab penurunan antara lain didorong beberapa kategori lapangan usaha. Seperti konstruksi mengalami penurunan dari posisi ITB sebesar 104,14 pada kuartal I-2018 menjadi 98,95 di kuartal I-2019.

Kemudian kategori lapangan usaha lain yang tercatat turun adalah pengadaan listrik dan gas. Dari posisi ITB tahun lalu sebesar 114,58 kini merosot ke posisi 98,41. Penurunan ini diikuti sektor jasa pendidikan, dari sebelumnya posisi ITB sebesar 111,98 menjadi 98,35.

Kendati demikian, pria yang kerap disapa Kecuk ini mengatakan, peningkatan kondisi bisnis pada kuartal I-2019 ini terjadi pada 10 kategori lapangan usaha. Kondisi bisnis yang membaik dan optimisme pelaku bisnis tertinggi terjadi pada katagori jasa keuangan dan asuransi hingga sektor pertanian.

"Berdasarkan sektornya yang tumbuh bagus jasa keuangan dan asuransi, disusul pertanian kehutanan dan perikanan," tutur dia.

Kecuk menambahkan, meski tercatat mengalami penurunan, kondisi bisnis pada kuartal II-2019 diperkirakan meningkat dengan optimisme pelaku bisnis yang lebih tinggi dari kuartal sebelumnya.

"Di Kuartal II-2019 optimismenya meningkat karena ITB-nya meningkat menjadu 106,44 kalau diliat dengan adanya Ramadhan dan Lebaran mereka melihat permintaan akan meningkat sehingga ITB order dalam negeri meningkat," dia menambahkan

"Peningkatan kondisi bisnis diperkirakan terjadi pada seluruh kategori lapangan usaha kecuali kategoru lapangan usaha pertambangan dan penggalian," tandas Kecuk.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Pemicu Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,07 Persen di Kuartal I

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi dunia
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi dunia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,07 persen pada kuartal I-2019. Angka ini naik tipis apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,06 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2019 dipengaruhi beberapa hal. Dari sisi pengeluaran jumlah konsumsi rumah tangga tumbuh positif sebesar 5,01 persen.

Posisi pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal I-2019 lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,94 persen. Namun jika dibandingkan kuartal-IV 2018, posisi konsumsi rumah tangga mencapai 5,08 persen atau menurun jika dibanding posisi sekarang.

"Konsumsi rumah tangga tumbuh positif. Sebesar 5,01 persen. Lumayan bagus dibanding kuartal I-2018. Ada beberapa yang tumbuh tinggi dan beberapa tertahan," ujarnya di Kantornya, Jakarta, Senin (6/5/2019).

Pria yang akrab disapa Kecuk ini menyebut salah satu pertumbuhan terhadap konsumsi rumah tangga bisa dilihat dari komponen makanan dan minuman, selain restoran yang tumbuh sebesar tumbuh 5,29 persen.

Kemudian diikuti dengan kesehatan dan pendidikan sebesar 5,66 persen. Sementara sisanya mengalami perlambatan.

Selain itu, pengeluaran konsumsi pemerintah juga tumbuh positif. Ini ditandai dengan kenaikan belanja barang dan jasa, serta belanja pegawai.

"Konsumsi pemerintah tumbuh positif sebesar 5,21 persen. Penyebab ada kenaikan realisasi belanja barang dan jasa pegawai dan bansos tunai itu yang sebabkan konsumsi pemerintah bergerak," jelas dia.

Kecuk menambahkan, apabila dilihat dari sisi produksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,07 persen ini juga didorong sektor lapangan usaha. Salah satunya, melalui pertanian yang tumbuh positif sebesar 12,65 persen.

"Terutama pada tanaman perkebunan karena peningkatan produksi kelapa sawit, teh, dan kopi," jelasnya.

Di sisi lain, pertumbuhan industri pengolahan non migas juga tumbuh positif terutama pada industri makanan minuman khsusunya produksi CPO yang meningkat.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

BPS: Ekonomi RI Tumbuh 5,07 Persen pada Kuartal I 2019

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2019 sebesar 5,07 persen.

Capaian pertumbuhan ekonominaik tipis apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar 5,06 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal 1 2019 tumbuh 5,07 persen, naik tipis dibanding periode sebelumnya." kata Kepala BPS, Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Senin (6/5/2019).

Suhariyanto mengatakan, apabila dibandingkan secara year on year memang pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh. Meski tidak signifikan pertumbuhan ini dinilai cukup baik.

Seperti diketahui pada kuartal 2016 pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat hanya sebesar 4,94 persen. Kemudian naik tipis pada 2017 periode yang sama sebesar 5,01 persen. Dan terakhir pada 2018 tumbuh sebesar 5,06 persen.

"Kita berharap di kuartal II-2019 akan semakin bagus karena akan konsumsi yang lebih tinggi ada Ramadhan dan Lebaran," pungkasnya.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya