Tarif Batas Atas Dipangkas Bisa Genjot Permintaan Tiket Pesawat

Terjadi penurunan permintaan tiket pesawat untuk rute domestik di kuartal I 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mei 2019, 20:40 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2019, 20:40 WIB
Banner Infografis Harga Tiket Pesawat Bakal Turun?
Banner Infografis Harga Tiket Pesawat Bakal Turun? (Liputan6.com/Triyasni)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah secara resmi menurunkan tarif batas atas tiket pesawat sebesar 12 persen sampai 16 persen. Penurunan sebesar 12 persen ini akan dilakukan pada rute-rute gemuk seperti rute-rute di daerah Jawa sedangkan penurunan lainnya dilakukan pada rute-rute seperti rute penerbangan ke Jayapura.

Head of Growth Management Transportation Product Traveloka, Iko Putera, mengatakan bahwa kebijakan pemerintah menurunkan tarif batas atas TBA tiket pesawat terbang dapat mendorong permintaan tiket pesawat kembali naik.

Traveloka, masih akan melihat dampak kebijakan pemangkasan tarif batas atas tersebut pada peningkatan permintaan masyarakat terhadap tiket pesawat terbang.

"Yang pasti ada dampaknya ke permintaan. Masih dua hari kita masih wait and see karena masih awal-awal," kata dia saat ditemui, di Jakarta, Selasa (14/5/2019).

Meskipun demikian, dia mengatakan berdasarkan pengalaman yang sudah terjadi selama ini, penurunan harga tiket pesawat cenderung diikuti dengan kenaikan permintaan. "(Secara historical?) Biasanya naik," ungkapnya.

Iko mengakui adanya penurunan permintaan tiket pesawat untuk rute domestik di kuartal I 2019. Salah satunya karena kenaikan harga tiket pesawat.

"Mengacu ke data BPS. Q1 (kuartal I) organik kalau tidak salah turun 15 sampai 19 persen domestik. kalau internasional permintaan organik meningkat range 15 sampai 20 persen," jelas dia.

 Reporter: Wilfridus Setu Umbu

Sumber: Merdeka.com

Paling Banyak Dipesan

Mau Kebagian Tiket Pesawat Promo? Pakai 4 Siasat Jitu Ini
Ilustrasi tiket pesawat (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Meskipun terjadi penurunan di kuartal pertama tahun 2019, lanjut Iko, pesawat masih jadi transportasi yang paling banyak dipesan di Traveloka, mencapai 67 persen.

Sementara untuk kegiatan mudik 2019 nanti, diperkirakan pemesanan tiket pesawat terbang akan mengalami kenaikan. Sebab, biasanya masa peak season dalam pemesanan tiket pesawat pesawat terbang ialah pada H-15 Lebaran.

"Tapi kalau untuk mudik saya lihat masih ada, demand masih meningkat. Paling tidak dari sisi search, orang masih lihat, masih berharap beli tiket pesawat. Jadi kita masih ada harapan dalam hal Lebaran. Pesawat masih meningkat, masih ada indikasi ke sana," tandas dia.

Diketahui, dinamika harga tiket pesawat yang terjadi akhir-akhir ini juga menyebabkan ada perubahan pilihan moda transportasidari pesawat ke angkutan darat, seperti Kereta Api dan Bus Antarkota.

Untuk permintaan tiket kereta api terpantau meningkat 30 persen dibandingkan Lebaran tahun lalu. Sementara pembelian tiket bus antarkota naik signifikan mencapai 300 persen dibandingkan waktu normal.

Seperti diketahui, keputusan penurunan tarif batas atas (TBA) akan berlaku efektif sejak ditandatanganinya Peraturan Menteri Perhubungan dengan target 15 Mei 2019.

Tiket Pesawat Mahal, Pesanan Bus Antar Kota Melonjak

H-6 Hari Raya Lebaran, Calon Pemudik Mulai Ramai di Terminal Pulogebang
Sejumlah bus antar kota antar provinsi berjejer menunggu untuk mengangkut penumpang untuk pulang kampung di Terminal Pulogebang, Jakarta, Sabtu (9/6). Diperkirakan akan terjadi lonjakan arus mudik pada H-3 atau H-2 lebaran. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Mahalnya harga tiket pesawat terbang menyebabkan terjadi perpindahan moda angkutan Lebaran yang digunakan masyarakat. Dari moda transportasi  udara ke darat, seperti kereta dan bus antarkota.

"Isu mengenai tiket pesawat. Tapi itu juga kita lihat impact ke moda transportasi darat yang lain," kata Head of Growth Management Transportation Product Traveloka, Iko Putera, di Jakarta, Selasa (14/5/2019).

Berdasarkan survei internal yang dilakukan Traveloka, penggunaan moda transportasi kereta meningkat 30 persen dibandingkan Lebaran tahun lalu. Namun peningkatan yang signifikan terjadi pada penggunaan bus antarkota sebagai moda transportasi mudik Lebaran.

"Untuk bus antarkota ini dibandingkan normal kita lihat sangat signifikan, bisa 300 persen. Ini fenomena yang sangat menarik. Mungkin dampak dari dinamika harga tiket pesawat dan infrastruktur yang akhir-akhir ini berkembang," jelas dia.

Harga yang terjangkau, lanjut Iko, memang menjadi pertimbangan bagi masyarakat untuk lebih memilih bus antarkota. Masyarakat akan berhemat cukup besar jika menggunakan bus antarkota.

"Misalnya mau dari Jakarta mau ke Solo, Jogja, Semarang, Surabaya dan Malang. Ke Solo naik bus harganya Rp 280 ribu. Dibandingkan pesawat lebih murah sekitar Rp 700 ribu. Jakarta ke Jogja Rp 280 ribu sampai Jogja. Kalau pesawat udah pasti Rp 1 juta lebih," ujar dia.

"Jakarta-Surabaya Rp 350 ribu (pakai bus). Kalau dibandingkan dengan pesawat bisa hemat Rp 900 ribu. Mungkin karena komposisi harga tiket seperti ini mendorong animo masyarakat untuk menggunakan bus," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Umbu

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya