BTN Rombak Jajaran Komisaris

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2018. RUPST Bank BTN memutuskan melakukan perubahan pengurus perseroan.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mei 2019, 19:15 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2019, 19:15 WIB
Sinergi BUMN, BTN Akuisisi Anak Usaha PNM
Dirut PT BTN, Maryono memberi sambutan saat acara penandatanganan perjanjian pembelian saham bersyarat PNMIM dari PNM di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (22/4). Melalui penandatangan tersebut, Bank BTN membeli 33.000 lembar saham PNMIM senilai Rp114,3 miliar milik PNM. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk  telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2018. RUPST Bank BTN memutuskan melakukan perubahan pengurus perseroan.

Direktur Umum Bank BTN Maryono mengatakan, RUPST mengubah nomenklatur jabatan Direksi Perseroan dari semula Direktur Strategy Compliance and Risk menjadi Direktur Compliance serta mengubah Direktur Finance and Treasury menjadi Direktur Finance, Treasury and Strategy.

"Nixon Napitupulu akan merangkap jabatan sebagai Direktur Finance,Treasury dan Strategy sampai ada yang menggantikan," ujar Maryoni di Kantor Pusat BTN, Jakarta, Jumat (17/6/2019).

RUPST juga memberhentikan dengan hormat anggota Dewan Komisaris, di antaranya Komisaris utama I Wayan Agus Mertayasa, dan Parman Nataatmadja, serta Maurin Sitorus sebagai komisaris.

Perubahan Pengurus ini diharapkan dapat memperkuat komposisi manajemen BTN dalam meningkatkan bisnis perseroan sesuai target 2019 dan mendukung program sejuta rumah.

"Kami senantiasa akan tetap solid menjaga pertumbuhan bisnis Bank BTN, memperkuat sinergi dengan BUMN lain dan menjadi mitra terbaik Pemerintah dalam memberikan pembiayaan perumahan bagi masyarakat," kata Maryono.

 

Susunan Pengurus Bank BTN

20160722-ATM Bank BTN- Tax Amnesty-Jakarta- Angga Yuniar
Nasabah melakukan transaksi di ATM Bank BTN, Jakarta, Jumat (22/7). Bank BTN siap menampung dana repatriasi dari kebijakan penghapusan pajak (tax amnesty) yang mulai diberlakukan pemerintah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun susunan pengurus Bank BTN sesuai hasil RUPST adalah sebagai berikut:

Direksi :

Direktur Utama: Maryono

Direktur IT & Operation: Andi Nirwoto

Direktur Commercial Banking: Oni Febriarto Rahardjo

Direktur Compliance: R. Mahelan Prabantarikso

Direktur Finance and Treasury & Strategy merangkap Direktur Collection, Aset Management: Nixon Napitupulu

Direktur Consumer Banking: Budi Satria

Direktur Distribution & Network: Dasuki Amsir

Direktur Strategic & Human Capital: Yossi Istanto

 

Sementara itu, jajaran komisaris sebagai berikut:

Komisaris Utama/ Independen: Asmawi Syam

Komisaris Independen: Kamaruddin Sjam

Komisaris Independen: Arie Coerniadi

Komisaris Independen: Lucky Fathul Aziz Hadibrata

Komisaris Independen: Garuda Wiko

Komisaris: Sumiyati

Komisaris: Iman Sugema

Komisaris: Eko Djoeli Heripoerwanto

BTN Bukukan Laba Rp 723 Miliar di Kuartal I 2019

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) Maryono
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) Maryono (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau (BTN) meraup laba bersih Rp 723 miliar pada Kuartal I 2019. BTN juga sukses mencatatkan peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 10,98 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari Rp 194,48 triliun pada kuartal I 2018 menjadi Rp 215,82 triliun di kuartal I 2019. Kenaikan DPK tersebut di atas berada di atas rata-rata kenaikan DPK perbankan nasional yang sebesar 5,8 persen.

Direktur Utama BTN Maryono menyebutkan, perolehan tersebut dicapai di tengah kondisi likuiditas secara nasional yang tumbuh terbatas.

"Kami akan terus berfokus menghimpun dana masyarakat untuk menopang ekspansi kredit. Penghimpunan dana tersebut juga difokuskan pada peningkatan berbagai produk tabungan dengan cost of fund yang rendah," kata Maryono, dalam acara paparan kinerja keuangan, di Menara BTN, Jakarta, Selasa (23/4/2019).

Pertumbuhan DPK di awal tahun rendah sebab masyarakat cenderung menghabiskan uangnya pada akhir dan awal tahun. Sehingga uang yang mereka simpan di bank menjadi berkurang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya