Liputan6.com, Jakarta - Aksi demontrasi yang ricuh di Kantor Bawaslu pada Rabu (22/5/2019), membuat pedagang Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat masih khawatir. Mereka pun memilih untuk tak membuka toko sementara waktu hingga situasi kondusif.
Salah satu pedagang, Suwandi mengatakan kemungkinan para pedagang baru akan membuka tokonya pada 25 Mei nanti. Meski ada sebagian yang memutuskan buka toko pada Jumat 24 Mei esok.
"Tidak ada surat edaran, dan pengelola sebenarnya menyerahkan ke pedagang untuk tetap buka atau tidak, tapi banyak pedagang yang memilih tutup dulu, kemungkinan sampai 25 Mei," jelas dia saat dikonfirmasi Liputan6.com, Kamis (23/5/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengaku jika sebelumnya pedagang telah mengamankan barang dagangannya karena khawatir aksi demo berlanjut dengan adanya penjarahan, di mana Pasar Tanah Abang menjadi salah satu sasaran.
Hal lain yang membut pedagang masih menutup toko karena pengelola mengabarkan jika sepanjang jalan KH Wahid Hasyim akan dibersihkan dari sisa kotoran aksi pendemo.
Adapun pedagang yang memutuskan membuka toko pada Jumat esok, dikatakan karena mereka harus memenuhi pengiriman pesanan ke luar kota. "Banyak yang memilih jualan (Jumat) karena takut kehilangan momentum Lebaran," tutur dia.
Ketua Koperasi Pedagang Tanah Abang, Yasril Umar sebelumnya mengatakan, total kerugian yang diterima oleh para pedagang Pasar Tanah Abang diperkirakan mencapai Rp 100 miliar.
"Kerugian kalau saya hitung-hitung bisa Rp 50 miliar-Rp 100 miliar per hari," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com.
Saat ini, lanjut dia, jumlah pedagang di Pasar Tanah Abang mencapai 25 ribu orang. Para pedagang ini tersebar di sejumlah blok yang menjadi bagian dari pasar tersebut.
"Jumlah pedagang kalau digabungkan semua mungkin ada sekitar 25 ribu pedagang. Kios yang ada di sini sekitar 25 ribu pedagang," kata dia.
Menurut Yasril, rata-rata omzet pedagang Pasar Tanah Abang mencapai Rp 2 juta per hari. Namun, kerugian yang diterima pedagang bisa lebih besar mengingat saat Ramadan dan jelang Lebaran transaksi di pasar tersebut cenderung meningkat.
"Anggap kalau 25 ribu pedagang dikalikan Rp 2 juta per hari, itu sudah Rp 50 miliar. Apalagi ini mau Lebaran, omzet mereka (pedagang) lebih dari itu kan. Kan ada yang Rp 50 juta per hari, ada yang Rp 100 juta," tandas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menunggu Info Aparat
Promotion Manager Pusat Perbelanjaan Tanah Abang Hery Supriyatna mengatakan, saat ini seluruh kawasan perbelanjaan Tanah Abang masih tutup. Hal ini karena sampai dini hari tadi masih ada beberapa aksi yang berimbas kepada akses ke kawasan perbelanjaan Tanah Abang.
"Kalau besok situasi sudah kondusif, gedung akan kami buka kembali. Kami masih tunggu info dari aparat yang berwenang," jelas dia kepada Liputan6.com.
Hery berharap kondisi segera kondusif mengingat saat ini tengah memasuki masa Ramadan. Biasanya, bulan Ramadan Pusat Perbelanjaan Tanah Abang lebih ramai dari hari-hari biasa.
Biasanya, dalam 10 sampai 15 hari masa Ramadan penjualan masih normal. Setelah memasuki hari ke 16 penjualan akan melonjak.
Pada tahun ini, momen melonjaknya pengunjung retail diperkirakan mulai terasa pada Sabtu besok sampai dengan H-2. Oleh karena itu para pedagang di Tanah Abang tidak mau ketinggalan moment tersebut.
Advertisement