Pengamat Sangsi Maskapai Jual Tiket Terlampau Mahal

Munculnya harga yang meroket itu karena sistem dari situs agen perjalanan daring (online travel agent).

oleh Arthur Gideon diperbarui 30 Mei 2019, 18:45 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2019, 18:45 WIB
Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Pesawat milik sejumlah maskapai terparkir di areal Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (16/5/2019). Pemerintah akhirnya menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat atau angkutan udara sebesar 12-16 persen yang berlaku mulai Kamis hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Penerbangan Indonesia Aviation Center Arista Atmadjati menyangsikan maskapai menjual tiket terlampau mahal.

“Kalau Garuda enggak mungkin jual tiket yang rutenya muter-muter dan back track,” kata Arista seperti dikutip dari Antara, Kamis (30/5/2019). Pernyataan tersebut menyusul munculnya tiket pesawat Garuda Indonesia rute Bandung-Medan seharga Rp 21 juta.

Menurut Arista, munculnya harga yang meroket itu karena sistem dari situs agen perjalanan daring (online travel agent), dalam hal ini, Traveloka.

“Traveloka harus clear karena kan ada yang simpel Bandung ke Jakarta dengan kereta atau tol, lalu Jakarta-Medan, kalau penuh bisa alternate jakarta ke Lampung atau Pekanbaru atau Palembang atau Batam baru ke Medan, itu masih rute yang masuk akal,” katanya.

Ia menambahkan mesin pencarian di agen perjalanan daring hanya mencari kursi yang kosong dan tidak memperhitungkan titik transit.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kata Traveloka

Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Pesawat maskapai Garuda Indonesia terparkir di areal Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (16/5/2019). Pemerintah akhirnya menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat atau angkutan udara sebesar 12-16 persen yang berlaku mulai Kamis hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dihubungi terpisah, CEO Transport Traveloka Caesar Indra mengatakan bahwa harga yang tertera di wadah atau platform daring tersebut bukan karena sistem, melainkan harga dari pihak maskapai.

“Harga yang tertera di platform kami merupakan harga yang kami dapatkan langsung dari pihak maskapai,” katanya.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan, munculnya harga Rp 21 juta karena kelas yang ditawarkan adalah kelas bisnis.

“Tentu harganya lebih tinggi dibandingkan dengan kelas ekonomi,” katanya.

Caesar menuturkan bahwa tiket pesawat Bandung-Medan kelas ekonomi sudah habis, begitu pula kelas bisnis yang transit dari Jakarta.

“Opsi tiket yang tersedia dan ditawarkan oleh maskapai adalah kelas bisnis untuk rute Bandung ke Medan, melalui transit Denpasar, lalu dari Denpasar menuju Jakarta hingga kemudian dari Jakarta menuju Medan,” katanya.

Dibantah Garuda

Maskapai Garuda Indonesia membantah pihaknya menjual tiket rute Bandung-Medan seharga Rp 21 juta. “Harga tiket penerbangan Jakarta - Medan yang dijual Garuda sebesar Rp 2,1 juta sesuai tarif batas atas yang ditetapkan pemerintah,” kata Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan dalam keterangan tertulis. 

Ikhsan menjelaskan, harga tiket rute Bandung - Medan seharga Rp 21 juta, namun penerbangannya bukan penerbangan langsung tapi melibatkan banyak kota sebagai transit yaitu Bandung - Denpasar - Jakarta - Kualanamu dan memutar jauh sehingga harganya menjadi mahal bukan penerbangan langsung.

“Garuda Indonesia sendiri tidak punya rute Bandung - Medan,” katanya.

Untuk itu, Ikhsan berpesan agar masyarakat lebih cermat bila bertransaksi di agen perjalanan daring (online travel agent) dan perlu melihat detil rute dan transit yang ditawarkan oleh sistem pencari.

“Karena sistem akan mencari rute kursi yang tersedia walaupun terlalu banyak transit, memutar jauh dan melibatkan banyak maskapai penerbangan sehingga harga yang muncul terlalu mahal,” katanya.

Ia menegaskan seluruh rute penerbangan Garuda Indonesia mengimplementasikan harga tiket yang mengacu kepada tarif batas atas yang ditentukan oleh Pemerintah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya