Daging Ayam dan Bawang Putih Sumbang Inflasi di Mei 2019

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, memperkirakan inflasi di Minggu akhir Mei 2019 sebesar 0,47 persen

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Mei 2019, 16:15 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2019, 16:15 WIB
Inflasi
Ilustrasi Inflasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, memperkirakan inflasi di Minggu akhir Mei 2019 sebesar 0,47 persen secara month to month (mtm). Inflasi tersebut secara umum masih terkendali.

"Inflasi masih tidak jauh berbeda dan inflasi month of the month itu sekitar 0,47 dan year on year masih dikisaran 3,1 persen, hal ini menunjukkan masih stabil," ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, Jumat (31/5/2019).

Inflasi 0,47 persen tersebut disumbang oleh ayam dan bawang putih yang mengalami kenaikan harga. Sebab, permintaan dua komoditas tersebut meningkat sehingga harganya mengalami kenaikan harga.

"Yang harganya naik, cabai merah, daging ayam, daging ayam, bawang putih dan beberapa buah," jelas Perry.

Sementara itu, kebijakan pemerintah mengenai tarif batas atas (TBA) angkutan udara membuat tarif turun. Walau demikian, tarif angkutan udara masih akan menyumbang inflasi. "Sementara yang turun bawang merah, beras, tarif angkutan udara juga beberapa sayuran," tandasnya.

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Per Hari Ini, Modal Asing Masuk ke Indonesia Capai Rp 112,98 Triliun

20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, aliran modal masuk ke Indonesia hingga 31 Mei 2019 sebesar Rp 112,98 triliun. Angka tersebut terdiri dari obligasi Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 56,01 dan saham sebesar Rp 57,40 triliun.

"Aliran modal asing year to date (ytd) Rp 112,98 triliun terdiri dari obligasi Rp 56,01 triliun dan saham Rp 57,48 Triliun," ujar Perry di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (31/5/2019).

Saat ini, Bank Indonesia mencatat, tingkat kepercayaan asing menanamkan modal ke Indonesia cukup tinggi. Hal tersebut pun membuat nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) stabil.

"Confident asing juga tinggi dan itu menjaga Rupiah bergerak stabil. Sebagaimana diketahui pada Kamis, Rupiah ditutup 14.395 per dolar AS dan hari ini bergerak stabil," jelas Perry.

Perry menambahkan, terjaganya pasar uang dan valas yang bergerak sangat baik tidak terlepas dari peran eksportir. "Pasar uang maupun valas bergerak sangat baik, supplay dan demand terus bertumbuh. Terimakasih kepada para eksportir dan perbankan yang begitu giat bertransaksi di pasar valas," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya