Bor Sumur Migas di Aljazair, Pertamina Pakai Produk dari Kilang Balikpapan

Dengan menggunakan ‎Smooth Fluid-05 , biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk kegiatan pengeboran bisa lebih efisien.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 04 Jul 2019, 13:45 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2019, 13:45 WIB
lustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - ‎PT Pertamina Internasional EP menggunakan produk kilang dalam negeri yaitu Smooth Fluid-05 (SF-05)‎ untuk mencari minyak dan gas bumi (migas) di Aljazair.

Direktur Utama Pertamina Internasional EP Denies S Tampubolon mengatakan, Smooth Fluid-05 digunakan dalam proses pengeboran sumur migas di Lapangan Menzel Ledjmet North (LMN) Aljazair yang dioperatori oleh Pertamina. Penggunaan Smooth Fluid-05  tersebut telah mendapat persetujuan dari regulator di Aljazair.

"Pertamina Algeria EP sudah dapat persetujuan untuk melakukan pilot project. Untuk pengeboran sumur 10 dan 11 di Sumur Menzel Ledjmet North," kata Denies, saat menghadiri pelepasan ekspor perdana SF-05, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (4/7/2019).

Menurut Danies, dengan menggunakan ‎Smooth Fluid-05 , biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk kegiatan pengeboran bisa lebih efisien, sebab sebelumnya pertamina menggunakan produk berbasis diesel.

Untuk membersihkan sisa penggunaan zat berbasis diesel tersebut harus mengeluarkan biaya tambahan.

"Tadi yang dipakai itu berbahan diesel, sekarang berbahan sintetik. Kalau diesel itu, cutting-nya itu masih ada proses lagi karena mengandung minyak. Biasa dibakar dan untuk melakukan itu ada cost sendiri," jelasnya.

Penggunaan produk dalam negeri tersebut bisa menghemat 80 persen dari kegiatan pemboran cara lama.‎ Meski didatangkan dari Indonesia, dia memastikan masih jauh lebih efisien.

"‎80 persen akan terdegradasi dari menghilangnya biaya proses. S‎udah hitung, tapi belum bisa di disclose. Tapi hitungan kami lebih efisien. Kalau tidak kenapa ganti," ujarnya.

SF 05 merupakan cairan berbasis minyak yang dihasilkan dari Kilang Balikpapan, digunakan untuk menunjang kegiatan pengeboran minyak di lapangan operasi. Produk SF-05 memiliki kinerja yang baik sehingga dapat digunakan untuk berbagai kondisi operasi pengeboran yang dilakukan.

Untuk tahap pertama, ‎ekspor perdana SF-05 sebanyak 4 ribu barel ke Aljazair,‎ dengan total nilai SF 05 yang diekspor sebesar Rp 10 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pertamina Ekspor Perdana Produk Kilang Balikpapan ke Aljazair

Pertamina ekspor perdana Smooth Fluid-05 ke Aljazair
Pertamina ekspor perdana Smooth Fluid-05 ke Aljazair (Dok: Pebrianto Eko Wicaksono)

PT Pertamina (Persero) melakukan ekspor perdana Smooth Fluid-05 (SF-05) sebanyak 4 ribu barel ke Aljazair. Dengan melepasan sebanyak 27 unit kontainer pengangkut gas (Isotank) dari Balikpapan, Kalimantan Timur.

Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra mengatakan, total nilai SF 05 yang diekspor sebesar Rp 10 miliar. SF 05 merupakan cairan base oil yang dihasilkan dari Kilang Balikpapan, digunakan untuk menunjang kegiatan pengeboran minyak di lapangan operasi. Produk SF-05 memiliki performa yang baik sehingga dapat digunakan untuk berbagai kondisi operasi pengeboran yang dilakukan.

“Ekspor perdana ini merupakan awal dari milestone bagi SF-05 agar diterima di pasar global. Harapannya produk SF-05 dapat diterima, tidak hanya oleh customer di Aljazair, namun juga oleh customer di seluruh dunia,” kata Basuki, saat melepas ekspor SF-05, di Balikpapan, Kamis (4/7/2019). 

Basuki menegaskan, ini adalah salah satu upaya sinergi Pertamina Group, yaitu PT PertaminaLubricants dan tim Petrochemical Trading yang berkolaborasi untuk melakukan penjualan di luar negeri.

Pemuatan kargo ekspor akan dilakukan mulai tanggal 3-6 Juli 2019 dari Kilang Balikpapan yang memiliki kapasitas produksi 1,8 juta barel per tahun.

Ramah Lingkungan

(Foto: Liputan6.com/Abelda Gunawan)
Kilang minyak Pertamina di Balikpapan

Basuki mengungkapkan, produk SF-05 sudah melalui uji ramah lingkungan yang meliputi biodegradability, LC50 (pengaruh SF-05 terhadap biota laut), skin irritation, dan eye irritation dengan hasil lebih baik daripada yang dipersyaratkan sesuai standar international US-EPA dan OECD.

“SF-05 ini memenuhi standar international karena lebih ramah lingkungan dibandingkan yang saat ini digunakan yaitu minyak diesel,” tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya