Lewat Ajang Ini, BI Dorong UMKM Go Digital

Kegiatan business matching yang digelar BI merupakan bagian dari rangkaian Pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jul 2019, 19:10 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2019, 19:10 WIB
Empat Puluh UMKM Yayasan Dharma Bhakti Astra
Pengunjung melihat aksesosis wanita Arya Gatsu di booth YDBA pada Jakarta Fair Kemayoran 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (19/6/2019). YDBA mengikutsertakan 40 UMKM yang berasal dari berbagai wilayah sejak tanggal 22 Mei – 30 Juni 2019. (Liputan6.com/HO/Eko)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mendukung para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan memberi fasilitas business matching (temu bisnis) dan business coaching (konsultasi bisnis).

Kepala Departemen UMKM dan Perlindungan Konsumen BI, Budi Hanoto menyebutkan salah satu tujuan kegiatan tersebut adalah untuk mengembangkan kapasitas bisnis dan memperluas akses pasar UMKM.

"UMKM di Indonesia memiliki potensi besar untuk menembus pasar ekspor, asalkan kualitas produk sangat baik dan mampu menghadapi perkembangan digital," kata dia, di Kantor BI, Jakarta, Selasa (9/7).

Dia mengungkapkan, saat ini UMKM binaan BI sebanyak 91 dan semuanya sudah dioerintasikan untuk pasar ekspor.

Adapun salah satu tantangan yang dihadapi oleh para UMKM adalah digitalisasi dan pemasaran. Sebab masih banyak UMKM yang berada di daerah sulit terjangkau.

Kegiatan business matching dan business coaching dilakukan sebagai bagian dari rangkaian Pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2019 yang akan kembali digelar pada 12-14 Juli 2019 di Exhibition Hall A, Jakarta Convention Center.

"Berbeda dari tahun sebelumnya, KKI 2019 memfasilitasi business matching (temu bisnis) antara pelaku UMKM dengan lembaga keuangan, marketplace, dan agregator/importir luar negeri," ujarnya.

 

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kesempatan bagi Pelaku UMKM

Empat Puluh UMKM Yayasan Dharma Bhakti Astra
Suasana booth Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) pada Jakarta Fair Kemayoran 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (19/6/2019). YDBA mengikutsertakan 40 UMKM yang berasal dari berbagai wilayah mulai dari produk fashion, aksesoris, kerajinan alat rumah tangga hingga makanan. (Liputan6.com/HO/Eko)

Selain itu, business matching (temu bisnis) bertujuan untuk memberikan apresiasi dan menggalang komitmen dalam rangka pengembangan UMKM, antara lain dengan memperluas kesempatan UMKM dalam mendapatkan akses pembiayaan, kerja sama dan komitmen pemasaran produk UMKM untuk ekspor melalui agregator, serta pemanfaatan e-commerce.

"Nanti UMKM bisa memamerkan kain atau busana yang memiliki nilai budaya dan mengangkat citra daerah, serta memiliki nilai ekonomis tinggi serta berkualitas ekspor. Selain itu pula ada produk kerajinan, makanan/minuman, kopi Indonesia hingga kuliner nusantara," ujarnya.

Dalam KKI 2019, Bank Indonesia juga memperluas kegiatan business coaching untuk menyediakan informasi dan konsultasi kepada pelaku bisnis khususnya UMKM maupun calon pelaku bisnis mengenai persyaratan yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis melalui kegiatan ekspor, termasuk kemudahan bagi pelaku UMKM, serta mempertemukan UMKM dengan e-commerce dalam rangka perluasan akses pasar.

"Melalui kegiatan business coaching, pelaku UMKM diharapkan mendapatkan informasi, tips/trik, dan persyaratan agar dapat mengembangkan kapasitasnya untuk memperluas bisnisnya hingga ke pasar ekspor," tutupnya.

Berbasis Bigdata, BNI Kembangkan Layanan Digital untuk UMKM

Berbasis Bigdata, BNI Kembangkan Layanan Digital untuk UMKM
Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-73 BNI, BNI semakin memantapkan langkah transformasi menjadi perbankan digital, termasuk diantaranya adalah dalam layanan bagi para pelaku UMKM yang disajikan dalam Program Klaster.

Digitalisasi dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah dilakukan oleh BNI melalui aplikasi digital dengan basis big data. Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-73 BNI, BNI semakin memantapkan langkah transformasi menjadi perbankan digital, termasuk diantaranya adalah dalam layanan bagi para pelaku UMKM yang disajikan dalam Program Klaster. Kisah sukses Program Klaster BNI ini dicatat dalam buku bertajuk “Inovasi Pengembangan UMKM melalui Klaster Binaan Unggulan”.

Langkah nyata yang BNI lakukan dalam digitalisasi layanan bagi UMKM dilakukan dalam bentuk pengembangan teknologi informasi pendukung diantaranya digital loan processing. Layanan ini adalah berupa pengembangan aplikasi digital loan untuk memproses kredit secara masif. BNI sangat siap dan optimis menyambut era kemajuan teknologi dengan melakukan tranformasi transaksi perbankan dan penyaluran kredit dari yang berbasis konvensional menjadi berbasis teknologi digital.

Dalam rangka menyukseskan digitalisasi pengembangan UMKM, BNI bekerjasama dengan start up untuk penyaluran kredit dan pembentukan ekosistem finansial berbasis digital, terutama untuk klaster UMKM pada sektor produksi. Kerja sama yang dilakukan BNI dalam mengembangkan UMKM antara lain dengan PT ARUNA. Kerja sama ini berjalan dalam bidang perikanan yaitu digunakan untuk membangun ekosistem finasial konsep Rumah Nelayan Indonesia.

Adapun pada sektor pertanian,  BNI berkolaborasi dengan PT Agri Tekno Karya pemilik Aplikasi HARA. Kerja sama ini memungkinkan dilakukannya digitalisasi ekosistem bisnis petani dan pengembangan konsep Rumah Tani Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya