AP II Bakal Kelola Bandara di Lampung, Bengkulu dan Belitung

Proses pengalihan pengelolaan 3 bandara ke Angkasa Pura II berlangsung lancar.

oleh Arthur Gideon diperbarui 25 Sep 2019, 13:30 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2019, 13:30 WIB
Wisman Naik, Bandara Radin Intan II Lampung Siap Go International
Mengadopsi gaya futuristik, Gubernur Lampung, Ridho Ficardo menargetkan bandara Radin Intan II melayani rute internasional mulai 2017.

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura II (AP II) akan mengoperasikan tiga bandara yang terletak di Tanjung Pandan (Belitung), Bengkulu dan Lampung, melalui skema Kerja Sama Pemanfaatan Aset Barang Milik Negara.

Bandara-bandara tersebut adalah HAS Hanandjoeddin di Tanjung Pandan, Belitung, Fatmawati Soekarno di Bengkulu, dan Radin Inten II di Lampung.

Adapun saat ini ketiga bandara tersebut masih di bawah pengelolaan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Di samping itu, tiga bandara itu merupakan aset negara sehingga pengalihan pengelolaan ke Angkasa Pura II juga memerlukan persetujuan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Vice President of Corporate Communication Angkasa Pura II Yado Yarismano dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu mengatakan proses pengalihan pengelolaan bandara-bandara ke Angkasa Pura II berlangsung lancar.

Pembahasan telah dilakukan antara lain melibatkan Angkasa Pura II, Kemenhub, Kemenkeu, Kementerian BUMN, dan pihak lainnya di mana semuanya tergabung di dalam Tim Kerja Sama Pemanfaatan (KSP).

“Sejauh ini pembahasan berjalan lancar dan kami harapkan selangkah lagi pada tahun ini Angkasa Pura II resmi menjadi pengelola Bandara HAS Hanandjoeddin di Tanjung Pandan, Fatmawati Soekarno di Bengkulu, dan Radin Inten II di Lampung,” jelas Yado dikutip dari Antara, Rabu (25/9/2019).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Belanja Modal

Bandara Radin Intan Lampung
Bandara Radin Intan Lampung

Lebih jauh Yado mengatakan blanja modal dan biaya operasional tiga bandara itu nantinya berasal dari Angkasa Pura II, sehingga APBN bisa dialokasikan untuk hal lain.

"Pemerintah juga akan mendapat pendapatan tetap, pembagian keuntungan, penambahan aset baru serta tetap memiliki aset keberadaan bandara tersebut,” kata Yado. Angkasa Pura II juga sudah memiliki rencana investasi senilai Rp1,5 triliun untuk 30 tahun ke depan di tiga bandara itu.

Investasi tersebut untuk pengembangan Di Bandara HAS Hanandjoeddin yakni antara lain pembangunan terminal baru dan perluasan terminal yang ada untuk mengakomodir maksimal 6 juta penumpang hingga 30 tahun mendatang.

Sementara itu, di Bandara Radin Inten II (Lampung) pengembangan antara lain dilakukan di sisi udara yaitu untuk overlay runway secara berkala serta pembangunan dan rehabilitasi fasilitas bandara.

Pengembangan juga akan dilakukan AP II di Bandara Fatmawati Soekarno (Bengkulu) yakni pembangunan terminal baru dalam dua tahap guna mengantisipasi pergerakan 5,6 juta penumpang dalam 30 tahun mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya