Liputan6.com, Jakarta - Kristalina Georgieva resmi diangkat menjadi orang nomor satu di IMF. Ia menggantikan posisi Christine Lagarde yang terpilih untuk memimpin Bank Sentral Eropa.
Dilaporkan Reuters, Georgieva menjadi pemimpin IMF pertama yang berasal dari negara berkembang, yakni Bulgaria. Sebelumnya, ekonom yang pernah menimba ilmu di London School of Economics ini menjabat sebagai pelaksana tugas Presiden Bank Dunia.
Advertisement
Baca Juga
Kepada pers, Georgieva mengaku langsung siap untuk bekerja. Ia mulai efektif bekerja sebagai pemimpin IMF pada Selasa, 1 Oktober 2019.
Georgieva juga sempat bekerja di Komisi Eropa. Semasa bekerja di Bank Dunia dan Komisi Eropa, wanita itu membangun reputasi sebagai sosok lugas, pendukung kesetaraan gender, dan memimpin perlawanan global melawan perubahan iklim.
Beragam tantangan pun harus dihadapi Georgieva. Yang paling utama adalah potensi krisis ekonomi global akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan China, serta meningkatnya level utang.
"Tanda-tanda peringatan mulai terlihat, dan kita harus siap diuji," ujarnya.
Sebagai pemimpin IMF, Georgieva akan fokus untuk menolong anggota IMF agar bisa meminimalisir risiko. Ia pun akan memperhatikan semua anggota baik itu dari negara besar atau kecil.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Menko Luhut Dukung Kristalina Georgieva jadi Ketua Pelaksana IMF
Menko Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan mendukung pencalonan Kristalina Georgiva untuk menggantikan Christine Lagarde sebagai direktur pelaksana International Monetary Fund (IMF).
Dukungan ini diberikan karena menurut Luhut, Kristalina yang kini menjabat sebagai CEO World Bank, memiliki pribadi yang menarik dan pekerja keras.
“Sepanjang yang saya kenal Kristalina khususnya dalam rangka pertemuan IMF-WBG kemarin itu, dia merupakan seorang pribadi yang sangat menarik pekerja keras dan memberikan support kepada negara negara berkembang khususnya,” ujarnya di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman, Selasa (13/8/2019).
Terpenting, kata Luhut, Kristalina kini telah mendapatkan dukungan dari Amerika, Kanada, Rusia, Brazil, Meksiko, Saudi Arabia dan hampir semua negara-negara di Afrika.
“Menurut pendapat saya karena sangat sering kami saling berhubungan dalam rangka IMF-World Bank kemarin, dia adalah seseorang yang paling pas untuk menjadi Executive Director IMF,” tambahnya.
Selain itu, latar berlakang Kristalina yang berasal dari Bulgaria yang juga negara berkembang, lanjut Menko Luhut, akan banyak membantu Negara-negara berkembang lainnya dan lebih memahami negara negara berkembang.
Kristalina Georgieva telah menjabat sebagai CEO World Bank sejak Januari 2017. Saat ini dia telah dinominasikan sebagai kandidat direktur pelaksana IMF dan sehingga dia cuti dalam rangka penominasiannya.
Advertisement
Christine Lagarde Mundur dari IMF
Christine Lagarde mengundurkan diri dari jabatan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF). Pengunduran diri ini efektif berlaku mulai 12 September 2019. Pengunduran diri Lagarde menjelang keputusan pencalonannya untuk menjadi Presiden Bank Sentral Eropa.
"Dengan kejelasan yang lebih pasti mengenai proses pencalonan diri saya sebagai Presiden Bank Sentral Eropa dan waktu yang diperlukan, saya telah membuat keputusan ini demi kepentingan terbaik IMF," jelas dia dikutip dari BBC, Rabu, 17 Juli 2019.
"Dewan eksekutif akan mengambi langkah-langkah yang diperlukan untuk terus bergerak maju dengan proses pemilihan direktur pelaksana yang baru," lanjut Christine Lagarde.
Mantan menteri di kabinet Perancis ini telah menduduki posisi Direktur Pelaksana IMF sejak 2011.
Jika Dewan Eropa menyetujuinya menduduki jabatan Presiden Bank Sentral Eropa maka dirinya akan menjadi pemimpin wanita pertama di bank sentral tersebut. Ia bertanggung jawab di Uni Eropa dan kebijakan moneter di zona Eropa.
Dikenal sebagai "bintang rock" keuangan internasional, Lagarde yang saat ini menginjak usia 63 tahun ini memulai kariernya sebagai pengacara sebelum pindah ke dunia politik.
Christine Lagardebertugas di berbagai jabatan menteri di bawah Presiden Prancis Nicolas Sarközy sebelum terpilih sebagai bos wanita pertama di IMF, menggantikan Dominique Strauss Khan.