Petral Bubar, Pertamina Bikin Unit Usaha Baru di Singapura

Pola bisnis Pertamina International Marketing & Distribution dipastikan berbeda dengan Petral yang telah dibubarkan pada Mei 2015.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 09 Okt 2019, 18:44 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2019, 18:44 WIB
Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) membuka unit usaha di Singapura yang  bernama ‎Pertamina International Marketing & Distribution, Pte Ltd (PIMD). Perusahaan ini beroperasi sejak September 2019.

Sebelumnya Pertamina memiliki unit usaha yang bergerak dalam bidang pengadaan minyak dan gas (migas) yaitu Pertamina Energy Trading Limmited (Petral). Namun perusahaan tersebut karena jadi ajang praktik mafia migas.

"‎September, baru‎ (beroperasi)," kata Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Heru Setiawan di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu (9/10/2019).

‎Meski berkantor di Singapura, Heru menampik Pertamina membuat Petral baru melalui pembentukan PIMD. Pola bisnis PIMD dipastikan berbeda dengan Petral yang telah dibubarkan pada Mei 2015. "Kan ada prosedurnya, dia nggak akan kayak Petral lah." tegas dia.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengungkapkan,‎ PIMD juga berperan untuk menangkap peluang bisnis pasar Bunker Asia Tenggara terutama di Singapura. Ini adalah bisnis yang sifatnya operasional.

"Ke depan. Perusahaan ini juga menggarap peluang penjualan produk lainnya langsung ke end customer di pasar internasional dengan membangun bisnis ritel dalam rangka memperkenalkan brand Pertamina secara global,” tandasnya.

 

Pertamina Bakal Bangun Kilang Penghasil BBM Ramah Lingkungan

Mengunjungi Kilang Balikpapan yang Kapasitasnya Bakal Ditingkatkan
Petugas melakukan pengecekan di area Refinery Unit V Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (22/7/2019). Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan merupakan satu dari proyek pengembangan dan peningkatan kapasitas kilang yang dilakukan Pertamina. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Pertamina (Persero) akan memperluas jaringan kilang penghasil bahan bakar ramah lingkungan (green refinery) setelah membangun bersama ENI di kilang Plaju, Palembang.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, ‎dalam menggarap proyek green refinery Pertamina akan membangun di tiga wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan timur. Untuk di wilayah barat, Pertamina sedang menggarap bersama ENI.

"Nanti kan harus ada di Indonesia bagian barat, tengah dan timur, jadi kita terbuka‎," kata Nicke, saat menghadiri perayaan hari listrik nasional, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Rabu (9/10/2019).

‎Menurut Nicke, Pertamina akan mencari mitra baru selain ENI, untuk membangun green refinery baru di wilayah Indonesia tengah dan timur atau di luar proyek kilang Plaju.

"Kalau ada teknologi lain, kita bikinnya kan bukan cuma satu," tuturnya.

Terkait dengan kemajuan pembangunan kilang penghasil bahan bakar ramah lingkungan Plaju, saat ini Pertamina dan ENI sedang melakukan penyelesaian tahap desain.

‎"Sementara masih sama karena sedang finalisasi untuk tahap desain," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya