Hargai Karyawan, CEO Ini Tulis 9.200 Kartu Ucapan

CEO perusahaan properti ini meluangkan waktu menuliskan 9.200 kartu ucapan ulang tahun untuk seluruh karyawannya sebagai tanda terimakasih.

oleh Athika Rahma diperbarui 11 Okt 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2019, 20:00 WIB
Ilustrasi menulis
Ilustrasi menulis. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Biasanya, seorang pemimpin perusahaan besar selalu menghadiri rapat penting dan hampir tidak punya waktu untuk sekadar berbincang lebih dekat dengan karyawannya.

Tapi, lain hal dengan CEO perusahaan properti ini yang meluangkan waktu menuliskan 9.200 kartu ucapan ulang tahun untuk seluruh karyawan sebagai tanda terimakasih.

Mengutip laman Business Insider, Jumat (11/10/2019), Sheldon Yellen, CEO perusahaan restorasi properti BELFOR Holdings ini diceritakan selalu membawa alat tulis lengkap di kopernya. Dia bakal meluangkan waktu di saat sibuknya untuk menuliskan kartu ucapan ulang tahun para karyawan.

Sheldon melakukan ini setiap tahun sejak tahun 1985 setelah dirinya direkrut sang kakak ipar. Banyak karyawan yang menganggap Sheldon mendapat perlakuan istimewa karena direkrut oleh keluarganya, dan akhirnya, dia menulis kartu ucapan ulang tahun ke meja mereka.

"Dan hal itu bekerja. Orang-orang mulai mengajakku berbicara, kami berkomunikasi dengan intens dan saya pikir, langkah itu membantu meningkatkan rasa toleransi di perusahaan," ujarnya.

CEO ini mengaku sering menuliskan ucapan kecil dan spesifik pada karyawannya, seperti selamat hari jadi, selamat berlibur, rasa duka saat anggota keluarga sakit atau meninggal dan lainnya.

Ingin Bangun Kultur Toleransi

[Bintang] 10 Kartu Ucapan yang Bisa Kamu Kasih ke Beliau di Hari Ibu
Happy mother's day! (Via: buzzfeed.com)

Dirinya ingin membuat kultur toleransi di seluruh perusahaan.

"Dan juga, menulis kartu ucapan tidak mengeluarkan biaya apapun. Itu gratis. Ketika saya memahaminya, ternyata ucapan kecil bisa mempengaruhi emosi orang. Ketika kita menulis ucapan kecil untuknya, mereka tahu bahwa kita mengapresiasi pekerjaan mereka," ungkapnya.

Menurut survey, hal ini juga bisa membuat pekerja merasa dihargai. Orang-orang dengan talenta terbaik akan meninggalkan perusahaan meskipun bonafid jika pekerjaan mereka tidak dihargai.

Mungkin, beberapa pemimpin menganggap hal ini buang-buang waktu, tapi Sheldon menilai hal ini harus selalu diterapkan bukan hanya di kultur perusahaan tapi di kehidupan sehari-hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya