Jaga Kinerja Sektor ESDM, Jokowi Diminta Tak Gonta-ganti Menteri

Di masa pemerintahan sebelumnya, posisi menteri ESDM sempat diisi oleh beberapa orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Okt 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2019, 16:00 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan susunan kabinet dalam waktu dekat. Hari ini, beberapa tokoh bahkan sudah mulai dipanggil Mantan Walikota Solo itu ke istana.

Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Berly Martawardaya mengatakan posisi menteri juga memengaruhi kinerja kementerian. Karena itu keberlanjutan masa jabatan menteri harus juga diperhatikan oleh presiden.

Sebagai contoh, dia menyebut Kementerian ESDM. Di masa pemerintahan sebelumnya, posisi menteri ESDM sempat diisi oleh beberapa orang.

"Misalnya kayak menteri ESDM lima kali ganti itu juga tidak smooth lah," kata dia, saat ditemui, di Jakarta, Senin (21/10).

Setiap pemimpin, lanjut Berly memiliki gaya kepemimpinan masing-masing. Karena itu akan berpengaruh pada investor.

"Karena setiap orang pasti ada gaya," ujar dia

Sementara Pengamat Hulu Migas Tumbur Parlindungan mengatakan, sosok Menteri ESDM yang diperlukan ke depan adalah pemimpin yang investor friendly alias ramah terhadap investor.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Iklim Bisnis

Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Selain itu, untuk mendukung iklim bisnis di sektor hulu migas, Pemerintah diharapkan tak terlalu 'ikut campur' dalam persoalan teknis bisnis hulu migas agar investor lebih leluasa bergerak.

"Teknikal misalnya ngatur mau pasang meter. Pokoknya urusan bisnis, urusan kita (investor). Mereka (Pemerintah) buat regulasinya supaya kita bisa bermain dengan baik. Ini menteri yang kita mau biarkan kita bermain sebagai investor pemerintah jangan ikut campur," tegas dia.

Sisi kepastian hukum juga harus diperhatikan. Pemerintah diharapkan dapat menghargai kontrak dengan investor hulu migas.

"Kita tanda tangan kontrak 30 tahun jangan ada perubahan di tengah-tengah. Waktu kita buat invest 30 tahun awal sudah kita hitung. Misalnya dulu kita boleh free lift minyak kemanapun tapi akhirnya ke Indonesia ini rubah kontrak kita ikutin. Apa besok seperti itu lagi?," tandasnya. 

Sebagai informasi, selama masa pemerintahan Joko Widodo 2014-2019, tercatat ada empat orang menduduki kursi nomor satu di Kementerian ESDM.

Sudirman Said menjabat sejak 27 Oktober 2014 hingga 27 Juli 2016. Sudirman Said digantikan oleh Archandra Tahar yang menjabat dari 27 Juli 2016 hingga 15 Agustus 2016. 

Setelah Archandra, Kementerian ESDM sempat dipimpin Luhut Binsar Panjaitan sebagai Plt. Menteri ESDM. Luhut menjabat sejak 15 Agustus 2016 hingga 14 Oktober 2016. Terakhir Menteri ESDM dijabat oleh Ignatius Jonan dari 14 Oktober hingga selesai masa pemerintahan periode pertama Jokowi.  

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya