Liputan6.com, Jakarta - Jelang pengumuman nama-nama menteri Kabinet Kerja jilid II Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, beberapa tokoh diundang ke Istana Kepresidenan, sejak Senin pagi. Bahkan, muncul kabar kalau Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga diundang ke Istana.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membenarkan kabar tersebut, bahwa ketua umumnya diundang ke Istana oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Namun, dia belum bisa memastikan kapan Prabowo akan menghadiri undangan tersebut.
"Saya belum tahu apakah hari ini atau besok. Yang saya denger pasti memang ada undangan ke Istana," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Advertisement
Wakil Ketua DPR ini pun belum tahu apakah ada undangan lagi selain untuk Prabowo ke kader Gerindra. Termasuk ia belum tahu adakah undangan untuk Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo.
"Ya enggak tahu, belum tahu," ungkap Dasco.
Diketahui, beberapa tokoh sudah menyambangi Istana sejak tadi pagi terkait jabatan menteri. Di antaranya Mahfud MD, Pratikno, Erick Tohir, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, pengusaha Nadiem Makarim hingga Wishnutama.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kesiapan Edhy Prabowo
Seiring dengan Partai Gerindra yang memutuskan masuk dalam barisan parpol pendukung pemerintah, jatah menteri pun semakin santer terdengar untuk partai besutan Prabowo Subianto tersebut. Salah satu nama yang disebut-sebut bakal menghiasi kabinet adalah Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo.
Terkait hal ini, Edhy mengatakan siap saja jika nanti dirinya diminta menjadi anak buah Jokowi. Dia menegaskan, Prabowo telah melatih dan mengajarkan dirinya untuk selalu siap dalam kondisi apa pun. Apalagi dia punya pengalaman di parlemen.
"Ini menuju periode ketiga di DPR RI. Alhamdullilah kemarin 5 tahun jadi Ketua Komisi IV dengan segala kekurangan tentunya ada beberapa yang kita hasilkan. Alhamdullilah kita lulus tanpa ada gangguan. Kita terus fokus ke depan," kata Edhy di gedung DPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Meski demikian, dia enggan berkomentar soal kepastian dirinya bakal menjadi menteri. Dia mengaku memahami bahwa parpol yang mendukung Jokowi pada Pilpres 2019 juga menginginkan hal yang sama.
Reporter: Sania Mashabi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement