Janji Agus Gumiwang Lanjutkan Program Prioritas Kemenperin

Agus Gumiwang dan Airlangga Hartarto merupakan politisi Partai Golkar dan pernah menjadi legislator di DPR RI.

oleh Nurmayanti diperbarui 23 Okt 2019, 20:18 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2019, 20:18 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Airlangga Hartarto pada acara serah terima jabatan di Jakarta. Dok Kemenperin
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Airlangga Hartarto pada acara serah terima jabatan di Jakarta. Dok Kemenperin

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita  menyatakan akan melanjutkan berbagai program dan kebijakan strategis yang telah dijalankan Kementerian Perindustrian di bawah Airlangga Hartarto.

Hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menekankan fokus kerja Kabinet Indonesia Maju dalam lima tahun ke depan adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM). Kemudian penciptaan lapangan kerja, serta pemberdayaan usaha kecil, mikro, dan menengah.

“Semua yang dijalankan oleh Pak Airlangga sudah baik, tugas saya hanya melanjutkan. Tetapi ada tugas-tugas yang harus segera diselesaikan, itu menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi saya. Tentunya sesuaidengan arahan dari Bapak Presiden,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara serah terima jabatan di Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Sebelumnya, Menperin dijabat oleh Airlangga Hartarto, yang kini menduduki posisi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Agus Gumiwang dan Airlangga Hartarto merupakan politisi Partai Golkar dan pernah menjadi legislator di DPR RI.

Menperin Agus menyebutkan, pengembangan kompetensi SDM khususnya untuk memenuhi kebutuhan sektor industri, di antaranya bakal dipasok dari hasil kegiatan pendidikan dan pelatihan vokasi.

Selama ini, Kemenperin sudah punya program Diklat 3 in 1, yang juga akan terus didukung dengan program linkand match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan industri.

Kemenperin mencatat, pada periode tahun 2015-2018, telah diselenggarakan pelatihan tenaga kerja industri dengan sistem 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja) yang bekerjasama dengan sejumlah sektor industri.

Hasilnya, sebanyak 81.176 orang tenaga kerja industri kompetenyang telah terserap di dunia industri.

Pada tahun 2019, Kemenperin menargetkan pelatihan industriberbasis kompetensi dengan sistem 3 in 1 ini dapat meluluskan sebanyak 72.000 orang.

Sementara itu, sejak diluncurkan program vokasi industri yang link and match antara SMK dengan industri pada tahun 2017, Kemenperin telah melibatkan 2.612 SMK dan 1.032 industri.

Kegiatan ini menghasilkan sebanyak 4.987 perjanjian kerja sama dan telah menelurkan tenaga kerja industri yang kompeten hingga 594.972 orang.

“Kemudian, kami akan terus mendorong transformasi sektor manufaktur dan pembangunan wilayah-wilayah industri. Bahkan, Bapak Presiden secara khusus menekankan pula pada pengembangan sektorindustri kecil dan menengah (IKM),” papar Agus.

Berdasarkan program prioritas peta jalan Making Indonesia 4.0, pemerintah fokus untuk mengakselerasi sektor manufaktur agar melakukan transformasi ke arah industri 4.0 atau digitalisasi.

Upaya strategis ini dinilai bisa meningkatkan produktivitas secara lebih efisien sehingga mampu mendongkrak daya saing.

Tidak hanya menyasar pada sektor skala besar, Kemenperin juga proaktif mengajak pelaku IKM nasioaluntuk melek digital.

Oleh karena itu, diluncurkan program e-Smart IKM sejak tahun 2017. Hingga 2019,telah dilaksanakan workshop e-Smart IKM yang diikuti sebanyak 10.038 peserta dengan total transaksipenjualan yang dihasilkan sebesar Rp 3,27 Miliar.

Melalui penerapan industri 4.0, diyakini bisa mengoptimalkan potensi pada penambahan pertumbuhanekonomi sekitar 1-2 persen dari baseline pertumbuhan 5 persen, peningkatan kontribusi industri terhadap PDBhingga 25 persen, peningkatan net export sebesar 10 persen, dan menciptakan sebanyak 17 juta lapangan kerja.

Aspirasi besar dari sasaran tersebut, menjadikan Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara yang punya perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030.

“Selanjutnya, untuk memperluas pasar sektor industri, kami akan menguatkan kerja sama bilateral. Adaempat negara yang potensial,” ungkapnya.

 

Sri Mulyani, Siti Nurbaya dan Agus Gumiwang Siap Jadi Menteri Lagi
Menteri Sosial pada Kabinet Kerja Jilid I Agus Gumiwang Kartasasmita tiba di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/10/2019). Agus Gumiwang Kartasasmita datang memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo terkait penetapan Calon Menteri Kabinet Kerja Jilid 2. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di samping itu, Menperin Agus ingin mendorong percepatan penggunaan energi terbarukan, hingga B-100. “Kami juga fokus terhadap substitusi impor,” imbuhnya.

Guna menjalankan tugas-tugas tersebut, Menperin Agus akan berkoordinasi dengan lintas kementerianterkait.

“Jadi, tidak ada tumpang tindih kebijakan, sehingga industri akan bergerak lebih baik,” ujarnya.Ia menyampaikan, akan segera melakukan rapat pimpinan di lingkungan Kemenperin.

Agus Gumiwang Kartasasmita ditunjuk sebagai Menperin di era pemerintahan Joko Widodo-Ma’rufAmin untuk periode 2019-2024. Sebelumnya, Agus Gumiwang menjabat sebagai Menteri Sosial sejak 24Agustus 2018, menggantikan Idrus Marham.

Pria kelahiran Jakarta, 3 Januari 1969 ini merupakan putra dari menteri di era pemerintahan PresidenSuharto serta politisi senior, Ginandjar Kartasasmita.

Ia menyelesaikan pendidikan S1 di Pacific WesternUniversity dan Northeastern University, Amerika Serikat.

Jalur pendidikan Agus kemudian berlanjutdengan menempuh pendidikan Pascasarjana Magister Administrasi Publik di Universitas Pasundan,kemudian berlanjut pada program Doktor Ilmu Pemerintahan di Universitas Padjadjaran.Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya